Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung mengalami deflasi sebesar 0,06 persen pada September 2018.

Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, deflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,05 persen, sedangkan di Kota Tanjung deflasi mencapai 0,28 persen.

"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan September terhadap Desember 2017 sebesar 1,62 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 1,94 persen," ujarnya.

Disebutkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, ikan papuyu, semangka dan terong panjang.

Sedangkan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain ikan gabus (haruan), roti manis, angkutan udara, sepatu dan ikan nila.

"Selama September, Banjarmasin mengalami deflasi 0,05 persen atau terjadi penurunan pada indeks harga konsumen dari 133,30 bulan Agustus menjadi 133,24," ungkapnya.

Ia mengatakan, deflasi di Banjarmasin terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,15 persen.

Sementara, kelompok mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi dan minuman, rokok dan tembakau 0,23 persen, dan kelompok perumahan, air dan listrik 0,06 persen.

Kemudian, kelompok sandang 1,19 persen, kelompok kesehatan 0,06 persen kelompok pendidikann, rekreasi 0,09 persen dan kelompok transpor serta komunikasi 0,22 persen.

Sementara, di Kota Tanjung komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain cabai rawit, tomat sayur, bawang merah, cabai merah dan jagung manis.

"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain biaya perguruan tinggi, nasi dengan lauk, daging ayam ras, rokok kretek filter dan kacang panjang.

Badan Pusat Statistik juga mencatat, indeks harga konsumen pada 82 kota tercatat 16 kota mengalami inflasi, dan 66 deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Pare-Pare sebesar 1,59 persen.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018