Banjarbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,3 persen bulan September 2020 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,98 dan seluruh kota juga mengalami deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel M Edy Mahmud dalam siaran pers di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, Kota Banjarmasin deflasi sebesar 0,32 persen, Tanjung sebesar 0,3 persen dan Kotabaru 0,12 persen.
Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada September 2020 Kalsel mengalami deflasi 0,03 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019) sebesar 1,04 persen.
"Deflasi terjadi karena penurunan harga yang ditunjukan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran seperti makanan, transportasi, pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan serta kelompok informasi," ujarnya.
Disebutkan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami penurunan sebesar 0,83 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 0,68
persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen.
Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen. Sementara indeks kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan.
Komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain angkutan udara, daging ayam ras, pepaya, telur ayam ras, dan bawang
merah.
Sedangkan komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, antara lain ikan gabus, bawang putih, minyak goreng, cumi-cumi dan bayam.
Perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan dari 90 kota IHK di Indonesia, tercatat 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli 1,00 persen dan inflasi terendah di Pekanbaru dan Pontianak sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0,83 persen dan terendah terjadi di tiga kota yaitu Bukit Tinggi, Jember dan Singkawang sebesar 0,01 persen.
Sedangkan di Pulau Kalimantan 12 kota IHK dimana 4 kota mengalami inflasi sedangkan sisanya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Tarakan sebesar 0,63 persen, sedangkan inflasi terendah di Pontianak 0,01 persen.
Sementara itu, kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Balikpapan sebesar 0,46 persen dan deflasi terendah yaitu Singkawang sebesar 0,01 persen.
Kalsel alami deflasi 0,3 persen bulan September
Kamis, 1 Oktober 2020 21:48 WIB
Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada September 2020 Kalsel mengalami deflasi 0,03 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019) sebesar 1,04 persen