Paringin, (Antaranews Kalsel) - Untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan Di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, pemerintah setempat melalui Dinas Ketahanan Pangan mengandeng PT Adaro Indonesia untuk penelitian dan uji coba demplot cabe besar dan cabe rawit menggunakan pupuk organik hayati dan anorganik.

Hal ini diawali dengan pembuatan demplot cabe dan cabe rawit dalam rangka perbandingan pupuk Organik Hayati (POG) Biyonic Startmik dengan pupuk Anorganik (NPK Mutiara).

Dalam kegiatan yang digelar di Aula Benteng Tundakan Setda Balangan, Senin (1/10) ini, dipaparkan cara pembuatan pupuk organik hayati.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Balangan, Rahmadi menyampaikan, kegiatan tersebut melibatkan kelompok tani dari dua desa yakni Desa Lingsir dan Desa Babayau, untuk nantinya hasil tersebut bisa diterapkan di desa mereka.

"Sasaran kita memang seluruh wilayah atau desa di Balangan, ini masih tahap uji coba dan bila berhasil akan segera kita terapkan di desa lain yang produksi pangannya tinggi," ucapnya.

Dengan kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan atau penghasilan, serta mampu menekan angka produksi pupuk, sehingga lebih menguntungkan petani.

Sementara itu, Tim CSR PT Adaro Indonesia, Firmansyah menyatakan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR PT Adaro Indonesia,Bidang Ekonomi, sebagai salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Balangan.

Dari penerapan pupuk organik bahan hayati ini, akan bisa menekan biaya pupuk yang sebelumnya menggunakan pupuk kimia dengan biaya yang lebih mahal.

"Yang paling penting, dengan pupuk organik hayati ini, tanaman tentu lebih baik dan terjamin aman untuk dikonsumsi, karena tidak mengandung unsur kimia," jelasnya.

Dalam Kegiatan ini dilaksanakan penyerahan bantuan secara simbolis oleh PT Adaro Indonesia berupa Bantuan Dana CSR sebesar Rp150 juta yang diterima oleh Staf Ahli Pemkab Balangan, Hifnie Effendie, yang mewakili Bupati Balangan, H Ansharuddin.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018