"Lokasi Batu Ajung sudah ramai di kunjungi wisatawan, khususnya hari Sabtu dan Minggu," kata Ujeng, seorang tetuha masyarakat setempat kepada penulis saat mengunjungi kawasan itu, hari Minggu.
Menurut warga setempat itu, keberadaan objek wisata Batu Ajung diminati lantaran unik dan indah sederetan babetuan ukuran besar berada di tengah Sungai Pitap bagian hulu, dan di kelilingi oleh arus sungai dengan air yang jernih dan deras.
Dari depan bebatuan terdapat jembatan gantung hingga memperindah lokasi tersebut jika diambil fotonya dari depan.
Belum lagi pepohonan dengan aneka bunga warna warni menambah keindahan kawasan yang berjarak 40 kilometer dari ibukota Kabupaten Balangan, yaitu Kota Paringin atau sekitar satu jam perjalanan.
Untuk menuju Ajung jalannya beraspal hingga ke Manyanau, kemudian masuk ke jalan ada yang beraspal dan ada yang tidak dengan turun naik pegunungan yang terjal, dan setibanya di desa Ajung justru jalannya menggunakan beton, hanya saja untuk sampai ke lokasi wisatanya jalannya beton tetapi agak sempit sekitar lebar satu meter saja.
Lokasi ini wisatawan bisa mandi sesuka hati baik di lokasi air deras dekat bebatuan atau di kawasan sungai yang surut tanpa bebatuan besar.
"Biasanya wisatawan mandi sesuka hati hingga berlama lama sampai satu jam," kata Ujeng seraya menunjuk sebuah gazebo dan toelet untuk wisatawan berteduh dan buang air.
Menurutnya wisatawan selain nikmati kawasan wisata Batu Ajung juga tak sedikit yang terus melakukan perjalanan pendakian ke lokasi Gunung Hauk yang ditempuh hanya jalan kaki sekitar 4 hingga 5 jam perjalanan.
