Martapura, (Antaranews Kalsel) - Jalan desa sekaligus siring berlantai beton di Desa Dalam Pagar Ulu, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, ambruk sehingga menghambat akses jalan yang fungsinya cukup vital bagi masyarakat setempat.?
Salah seorang warga sekitar Udin di Martapura, Kamis mengatakan, jalan dengan konstruksi siring beton dibangun di sisi Sungai Martapura itu amblas pada Rabu (19/9) petang dan Kamis dinihari.
"Jalan atau siring ambruk dua kali,pertama pukul 19.00 Wita dan kedua terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 00.30 Wita dengan panjang sekitar 80 meter sehingga membuat kaget warga sekitar," ujarnya.
Ia mengatakan, jalan berkontruksi beton selebar empat meter sekaligus berfungsi sebagai siring yang masuk wilayah Kecamatan Martapura Barat itu sudah mulai retak dan miring sejak beberapa hari terakhir.?
Diduga, retaknya badan jalan itu karena kebocoran pipa PDAM yang merusak lapisan semen ditambah beban jalan yang berat sehingga ambruk dan sebagian badan jalan jatuh ke sungai tersebut.
"Kebocoran pipa PDAM sudah kami laporkan tetapi masih belum diperbaiki dan diduga merusak pondasi jalan sehingga ambruk karena tidak kuat menahan beban," ucap Salman warga lainnya.
Dikatakan, jalan dan siring di tepi sungai sepanjang 400 meter itu dibangun tahun 2017 dan fungsinya cukup vital bagi warga karena jadi penghubung menuju desa tetangga dan dekat makam ulama besar.
"Fungsi jalan sekaligus siring itu cukup vital karena memudahkan warga dan pengguna jalan ke desa lain serta penghubung ke makam Syech Muhammad Arsyad Albanjari atau datuk kalampayan, " ucapnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalsel Makmur mengatakan, proyek Rp1,5 miliar masih dalam masa pemeliharaan hingga Desember 2018.
"Proyek jalan atau siring dengan kontruksi lantai beton menggunakan dana APBD perubahan Kalsel dan masih dalam masa pemeliharaan selama satu tahun sejak selesai akhir 2017," ujarnya.
Dikatakan Makmur yang melihat langsung lokasi, pihaknya akan menurunkan tim independen untuk menyelidiki penyebab ambruk dan cara-cara penanganannya sehingga tidak mengganggu akses jalan.
"Kami akan membentuk sebuah tim independen untuk menyelidiki penyebab ambruknya siring dan cara-cara penanganan. Mudahan dalam waktu dekat tim sudah turun ke lapangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Salah seorang warga sekitar Udin di Martapura, Kamis mengatakan, jalan dengan konstruksi siring beton dibangun di sisi Sungai Martapura itu amblas pada Rabu (19/9) petang dan Kamis dinihari.
"Jalan atau siring ambruk dua kali,pertama pukul 19.00 Wita dan kedua terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 00.30 Wita dengan panjang sekitar 80 meter sehingga membuat kaget warga sekitar," ujarnya.
Ia mengatakan, jalan berkontruksi beton selebar empat meter sekaligus berfungsi sebagai siring yang masuk wilayah Kecamatan Martapura Barat itu sudah mulai retak dan miring sejak beberapa hari terakhir.?
Diduga, retaknya badan jalan itu karena kebocoran pipa PDAM yang merusak lapisan semen ditambah beban jalan yang berat sehingga ambruk dan sebagian badan jalan jatuh ke sungai tersebut.
"Kebocoran pipa PDAM sudah kami laporkan tetapi masih belum diperbaiki dan diduga merusak pondasi jalan sehingga ambruk karena tidak kuat menahan beban," ucap Salman warga lainnya.
Dikatakan, jalan dan siring di tepi sungai sepanjang 400 meter itu dibangun tahun 2017 dan fungsinya cukup vital bagi warga karena jadi penghubung menuju desa tetangga dan dekat makam ulama besar.
"Fungsi jalan sekaligus siring itu cukup vital karena memudahkan warga dan pengguna jalan ke desa lain serta penghubung ke makam Syech Muhammad Arsyad Albanjari atau datuk kalampayan, " ucapnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalsel Makmur mengatakan, proyek Rp1,5 miliar masih dalam masa pemeliharaan hingga Desember 2018.
"Proyek jalan atau siring dengan kontruksi lantai beton menggunakan dana APBD perubahan Kalsel dan masih dalam masa pemeliharaan selama satu tahun sejak selesai akhir 2017," ujarnya.
Dikatakan Makmur yang melihat langsung lokasi, pihaknya akan menurunkan tim independen untuk menyelidiki penyebab ambruk dan cara-cara penanganannya sehingga tidak mengganggu akses jalan.
"Kami akan membentuk sebuah tim independen untuk menyelidiki penyebab ambruknya siring dan cara-cara penanganan. Mudahan dalam waktu dekat tim sudah turun ke lapangan," katanya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018