Amuntai, (Antaranews Kalsel) Armada angkut sampah di Kabupaten Hulu Sungau Utara Kalimantan Selatan hanya mampu mengangkut sampah 55 persen sampah dari 50 ton sampah yang diproduksi masyarakat setiap harinya.
 
"Berarti sekitar 20 ton sampah masih berada dikawasan permukiman dan tepi jalan setiap harinya" ujar Sekretaris Dinas Perumahan, Permukiman dan Lingkungan Hidup (Disperkim LH) Hermani Johan di Amuntai, Selasa.
 
Hermani mengatakan, persoalan sampah ini menghadapi kendala yang klasik selain karena kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk membuang dan mengelola sampah, juga kurangnya armada pengangkut dan sumber daya petugas.

Ia mengakui jika Disperkim LH tidak mampu mengatasi sendiri persoalan sampah ini sendiri sehingga perlu peran serta instansi pemerintah lainnya, termasuk pihak swasta dan elemen masyarakat.
 
Berlandaskan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 12 tahun 2016 tentang lima program yang harus dilaksanakan pemerintah salah satunya mengenai Gerakan Kebersihan maka Disperkim LH Kabupaten HSU menginisiasi Gerakan HSU Barasih (bersih) mulai tahun ini.
 
"Kita ingin mengajak instansi lain, termasuk perbankan dan lembaga swasta untuk sama-sama berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan melalui upaya masing-masing agar volume sampah berkurang," terangnya.
 
Rencananya Disperkim LH akan memfasilitasi pembentukan bank sampah dimasing-masing instansi agar para karyawan/wati dan masyarakat sekitar termotivasi membersihkan sampah untuk dijual ke bank sampah.

Dikatakan, rapat koordinasi dalam rangka pemetaan paket rencana kebijakan Gerakan HSU Barasih sudah dilakukan dengan mengundang berbagai instansi, perbankan dan pihak swasta.
 
"Diharapkan program ini kedepan bisa terlaksana dengan baik," kata Hermani.
 
Hermani menandaskan dua tahun terakhir Disperkim LH sudab meningkatkan jumlah Satgas Pembersihan Sampah di Lingkup Kota Amuntai dan sekitarnya dengan harapan kebersihan lingkungan kota bisa terjaga setiap harinya.

Peningkatan jumlah Armada pengangkut, Bank Sampah dan pengembangan Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah juga secara bertahap dilakukan.

"Namun seiring meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat maka volume sampah setiap tahunnya juga meningkat sehingga perlu peran serta semua pihak untuk mengatasi persoalan sampah," pungkasnya.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018