Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus berupaya menciptakan volunteer handal untuk membantu mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
Melalui Lembaga Peningkatan Pengembangan dan Pembelajaran (LP3), perguruan tinggi tertua dan terkemuka di Kalimantan itu melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi volunteer untuk mahasiswa berkebutuhan khusus dengan tema Mewujudkan Kepedulian Mahasiswa ULM Terhadap Mahasiswa Berkebutuhan Khusus.
"Kegiatan ini merupakan suatu bentuk komitmen ULM sebagai perguruan tinggi yang memberikan kesempatan yang sama pada putra-putri bangsa Indonesia untuk mendapatkan pendidikan tinggi, bagaimanapun latar belakangnya termasuk kawan-kawan yang mempunyai keterbatasan fisik sepanjang memenuhi persyaratan akademis bisa kuliah di ULM," terang Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi saat membuka Diklat di Aula Rektorat lantai I, Senin (20/8).
Rektor berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para sukarelawan (volunteer) bagaimana membantu mahasiswa berkebutuhan khusus.
Sutarto juga memberikan apresiasi dan rasa syukur yang tinggi karena ULM merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Kalimantan yang memiliki Unit Layanan Difabel, dimana unit layanan ini mempunyai kegiatan-kegiatan yang punya nilai kemanusiaan yang tinggi.
Untuk itu diharapkan agar para calon mahasiswa dengan kebutuhan khusus tidak segan-segan untuk bergabung di kampus ULM, karena ULM telah memiliki Unit Layanan Difabel yang merupakan suatu terobosan untuk memfasilitasi mahasiswa berkebutuhan khusus.
Pemberian layanan dan pendayagunaan mahasiswa berkebutuhan khusus, termasuk mahasiswa difabel memang terus didorong ULM. Fasilitas umum untuk mendukung bagi penyandang disabilitas sudah mulai disediakan, namun bagi mereka masih dirasa belum cukup.
Pemerintah Indonesia melalui UUD No 8 tahun 2016 dan Permenristekdikti No 46 tahun 2017 juga telah menegaskan dimana setiap perguruan tinggi di Indonesia wajib menerima mahasiswa bagi kalangan disabilitas, dan volunteer untuk membantu mahasiswa berkebutuhan khusus itu adalah mahasiswa dari kampus itu sendiri sebagai ujung tombak dari Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (P3AI).
