Marabahan, (Antaranews Kalsel)- Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke-49 Tingkat Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Tahun 2018, di Kecamatan Wanaraya telah berakhir, Kamis (2/8) malam.
Selain melahirkan para peserta terbaik di cabang tilawah, tahfizulquran, fahmil quran, syarhil quran, dan khatil qur’an juga menelorkan beberapa rekomendasi dari LPTQ Kabupaten Batola.
Berdasarkan hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerda) LPTQ Batola Tahun 2018 disampaikan Sekretaris LPTQ HM Saidi pada malam penutupan MTQ ke-49 di Wanaraya, terdapat beberapa rekomendasi diantaranya, meminta Bupati Batola Hj Noormiliyani AS agar membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang pemberlakuan mata pelajaran muatan lokal seni baca Al-Qur’an pada SD dan SMP untuk mencapai Batola bebas buta huruf Al-Qur’an.
Rekomendasi selanjutnya, agar menetapkan Kecamatan Marabahan sebagai penyelenggara MTQ Nasional ke-50 Tingkat Kabupaten Barito Kuala Tahun 2019 dan Kecamatan Anjir Muara sebagai cadangan.
Selain itu, mengharapkan agar pelaksanaan MTQ tahun 2019 di awal tahun paling lambat bulan Maret di samping mendorong pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk pembinaan seni baca tulis Al-Qur’an.
Disamping beberapa butir rekomendasi di atas hasil Rakerda LPTQ Batola diketuai Zulpkar Elmi juga mengusulkan Kepala Kantor Kemenag Batola agar memfasilitasi dan mendorong berdirinya Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Wanaraya.
“Ini merupakan aspirasi dari masyarakat Wanaraya sendiri yang memandang pesatnya arus globalisasi saat ini sangat dibutuhkan keseimbangan dengan pengetahuan keagamaan,” tutur Ketua Umum LPTQ Batola H Supriyono.
Sehingga, ungkap dia, kehidupan beragama di Kecamatan Wanaraya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan pesat.
Menanggapi itu, Kepala Kantor Kemenag Batola H Rusbandi mengharapkan, dukungan semua pihak termasuk adanya fasilitas yang diberikan.
Mengingat, lanjutnya, tanpa adanya dukungan dan fasilitas yang diberikan tentunya apa yang diharapkan bersama sulit untuk bisa diwujudkan.
“Kami akan berusaha mengupayakan, namun kami juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar keberadaan Madrasah Aliyah di wilayah ini bisa berdiri,” paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Selain melahirkan para peserta terbaik di cabang tilawah, tahfizulquran, fahmil quran, syarhil quran, dan khatil qur’an juga menelorkan beberapa rekomendasi dari LPTQ Kabupaten Batola.
Berdasarkan hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerda) LPTQ Batola Tahun 2018 disampaikan Sekretaris LPTQ HM Saidi pada malam penutupan MTQ ke-49 di Wanaraya, terdapat beberapa rekomendasi diantaranya, meminta Bupati Batola Hj Noormiliyani AS agar membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang pemberlakuan mata pelajaran muatan lokal seni baca Al-Qur’an pada SD dan SMP untuk mencapai Batola bebas buta huruf Al-Qur’an.
Rekomendasi selanjutnya, agar menetapkan Kecamatan Marabahan sebagai penyelenggara MTQ Nasional ke-50 Tingkat Kabupaten Barito Kuala Tahun 2019 dan Kecamatan Anjir Muara sebagai cadangan.
Selain itu, mengharapkan agar pelaksanaan MTQ tahun 2019 di awal tahun paling lambat bulan Maret di samping mendorong pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk pembinaan seni baca tulis Al-Qur’an.
Disamping beberapa butir rekomendasi di atas hasil Rakerda LPTQ Batola diketuai Zulpkar Elmi juga mengusulkan Kepala Kantor Kemenag Batola agar memfasilitasi dan mendorong berdirinya Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Wanaraya.
“Ini merupakan aspirasi dari masyarakat Wanaraya sendiri yang memandang pesatnya arus globalisasi saat ini sangat dibutuhkan keseimbangan dengan pengetahuan keagamaan,” tutur Ketua Umum LPTQ Batola H Supriyono.
Sehingga, ungkap dia, kehidupan beragama di Kecamatan Wanaraya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan pesat.
Menanggapi itu, Kepala Kantor Kemenag Batola H Rusbandi mengharapkan, dukungan semua pihak termasuk adanya fasilitas yang diberikan.
Mengingat, lanjutnya, tanpa adanya dukungan dan fasilitas yang diberikan tentunya apa yang diharapkan bersama sulit untuk bisa diwujudkan.
“Kami akan berusaha mengupayakan, namun kami juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar keberadaan Madrasah Aliyah di wilayah ini bisa berdiri,” paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018