Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyatakan Kota Banjarmasin yang merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Selatan sebagai kota air karena wilayah yang dikelilingi banyak sungai maupun anak sungai.

"Banjarmasin kota air karena belum ada daerah di Indonesia yang wilayahnya dikelilingi banyak sungai dan tersebar hampir di berbagai pelosok," katanya, di Banjarmasin, Ahad.

Pernyataan itu disampaikan di depan puluhan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta saat penutupan kuliah kerja nyata yang dilaksanakan oleh mahasiswa perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia itu.

Menurut dia, cukup wajar Banjarmasin mengklaim sebagai kota air, karena tidak ada wilayah dan kota di Indonesia yang memiliki sungai sebanyak di Banjarmasin yakni 102 sungai.

"Banjarmasin dikelilingi ratusan sungai dan terbesar adalah sungai Barito dan sungai Martapura ditambah anak anak sungai dari dua sungai besar sambung menyambung," ujarnya.

Dikatakan, Banjarmasin juga sudah dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai karena jumlah sungai termasuk anak-anak sungai yang tidak terhitung jumlah dan sebarannya.

"Julukan Kota Seribu Sungai maupun kota air akan memberikan arti bagi kehidupan masyarakat karena wilayah mereka yang dikelilingi banyak sungai terus dikenal orang," ujar Ibnu.

Ditekankan, sungai yang masih aktif akan difungsikan sebagai drainase dan pengendali banjir disamping masih terus dimanfaatkan sebagai sarana transportasi di wilayah perairan.

"Bagi sebagian masyarakat Kota Banjarmasin, sungai juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari baik mandi maupun mencuci termasuk dijadikan objek wisata," katanya.

Dikatakan, keberadaan sungai sebagai potensi daerah akan dijadikan beranda depan pembangunan perkotaan dan juga magnet ekonomi disamping menjadi objek wisata andalan bagi kota itu.

"Pembangunan ke depan berorientasi menjadikan sungai sebagai beranda dan ikon kota. Salah satu buktinya dengan dibangun Siring Sungai Jalan Lettu Pierre Tendean Banjarmasin," ujarnya.

Ditambahkan, Siring Sungai Martapura itu menyedot banyak pengunjung yang berdatangan setiap hari Minggu sehingga kawasan tersebut menjadi salah satu ikon Kota Banjarmasin, Kalsel.

"Siring Tendean menjadi salah satu tujuan wisata sungai karena ada pasar terapung, menara pandang, patung Bekantan maupun pusat kuliner dan tempat bersantai," katanya.

Penutupan KKN-PPM UGM ditandai aksi lingkungan bersama Forum Komunitas Hijau (FKH), Sepeda Antik, mahasiswa negeri dan swasta hingga mahasiswa dari Francis, Jerman, Usbekistan, Turki dan Swiss.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018