Barabai, (Antaranews Kalsel) - Tepat pukul 18.00 wita, rombongan Syech Asal Al Makki tiba di Ponpes Al Muhajirin Pamangkih, dengan rasa hormat dan tawaddunya beliau di sambut oleh Plt Bupati dan pengasuh KH Mukhtar HS dengan di saksikan para Ustadz serta santri, minggu (5/8).
H A Chairansyah mengucapkan selamat datang di Bumi Murakata dan merasa bangga atas kunjungan Syech Asal khususnya di Ponpes Al Muhajirin, semoga dapat dijadikan momentum bagi para santri untuk bisa bertukar pengalaman khususnya di bidang Al Qur'an.
"Kehadiran syech Asal bisa jadi penyamangat bagi masyarakat HST khususnya para santri untuk bisa lebih giat lagi menghafal Al Qur'an, oleh karenanya kamk sangat mendukung dan merasa menjadi kehormatan bagi Pemerintah Daerah atas kehadiran beliau," katanya.
Kunjungan di ponpes Al Muhajirin juga sekaligus di jadikan ajang silaturrahmi dan bertukar informasi dengan pengasuh sehingga bisa dijadikan masukan untuk pemerintah dalam pembangunan di segala bidang, sesuai dengan visi untuk menciptakan masyarakat HST yang religius dan agamis.
Pimpinan Pengasuh Ponpes Ibnul Amin dan Al Muhajirin Pemangkih KH. Mukhtar mengaku sangat berterima kasih atas kehadiran baik ulama maupun umara di pospes Al Muhajirin.
Hal ini bukti bahwa pemerintah sangat perhatian atas segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan, dan beliau mendo'akan pemerintahan daerah dapat bekerja dengan baik dan benar.
"Kami berpesan dengan kedatangan syech Asal ini juga bisa di jadikan contoh oleh para santri lebih giat lagi untuk menghafal dan memahami isi kandungan Al Qur'an," harapnya.
Dalam Tausiahnya Syech Asal menceritakan pengalaman para jamaah sewaktu masih mempelajari Al Qur'an di Mekkah sehingga menjadi Hafidz dan bisa menjadi Imam Besar.
Kunci utama menurutnya adalah kesungguhanan hati untuk selalu menghafal Al Qur'an, serta kesampingkan dulu masalah keduniaan.
Kemudian diterangkannya yang lebih penting adalah didikan dan dorongan yang kuat dari kedua orangtua ditambah do'a yang terus menerus dari keduanya.
"Sedangkan faktor pendukung berupa lingkungan tempat kita berada serta berbagi pengalaman antar sesama penghafal Al Qur'an dan tidak merasa sombong terhadap sesama," ceritanya.
Tausiah ditutup dengan do'a beliau agar para jamaah bisa mencintai dan menghafal Al Qur'an dengan keyakinan pasti Allah akan mengangkat derajat seseorang serta beliau meminta kepada Allah semoga nantinya para jamaah bisa berkumpul kembali di surganya Allah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
H A Chairansyah mengucapkan selamat datang di Bumi Murakata dan merasa bangga atas kunjungan Syech Asal khususnya di Ponpes Al Muhajirin, semoga dapat dijadikan momentum bagi para santri untuk bisa bertukar pengalaman khususnya di bidang Al Qur'an.
"Kehadiran syech Asal bisa jadi penyamangat bagi masyarakat HST khususnya para santri untuk bisa lebih giat lagi menghafal Al Qur'an, oleh karenanya kamk sangat mendukung dan merasa menjadi kehormatan bagi Pemerintah Daerah atas kehadiran beliau," katanya.
Kunjungan di ponpes Al Muhajirin juga sekaligus di jadikan ajang silaturrahmi dan bertukar informasi dengan pengasuh sehingga bisa dijadikan masukan untuk pemerintah dalam pembangunan di segala bidang, sesuai dengan visi untuk menciptakan masyarakat HST yang religius dan agamis.
Pimpinan Pengasuh Ponpes Ibnul Amin dan Al Muhajirin Pemangkih KH. Mukhtar mengaku sangat berterima kasih atas kehadiran baik ulama maupun umara di pospes Al Muhajirin.
Hal ini bukti bahwa pemerintah sangat perhatian atas segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan, dan beliau mendo'akan pemerintahan daerah dapat bekerja dengan baik dan benar.
"Kami berpesan dengan kedatangan syech Asal ini juga bisa di jadikan contoh oleh para santri lebih giat lagi untuk menghafal dan memahami isi kandungan Al Qur'an," harapnya.
Dalam Tausiahnya Syech Asal menceritakan pengalaman para jamaah sewaktu masih mempelajari Al Qur'an di Mekkah sehingga menjadi Hafidz dan bisa menjadi Imam Besar.
Kunci utama menurutnya adalah kesungguhanan hati untuk selalu menghafal Al Qur'an, serta kesampingkan dulu masalah keduniaan.
Kemudian diterangkannya yang lebih penting adalah didikan dan dorongan yang kuat dari kedua orangtua ditambah do'a yang terus menerus dari keduanya.
"Sedangkan faktor pendukung berupa lingkungan tempat kita berada serta berbagi pengalaman antar sesama penghafal Al Qur'an dan tidak merasa sombong terhadap sesama," ceritanya.
Tausiah ditutup dengan do'a beliau agar para jamaah bisa mencintai dan menghafal Al Qur'an dengan keyakinan pasti Allah akan mengangkat derajat seseorang serta beliau meminta kepada Allah semoga nantinya para jamaah bisa berkumpul kembali di surganya Allah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018