Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan memacu seluruh Aparatus Sipil Negara (ASN) di seluruh kabupaten dan kota untuk melahirkan inovasi teknologi pelayanan masyarakat.
Hal tersebut, tambah Gubernur di Banjarmasin Minggu, sebagaimana yang dilakukan oleh peserta Pendidikan dan Pelatihan dan Kepemimpinan (Diklatpim) III Angkatan X Tahun 2018.
Seluruh peserta, harus mampu membuat terobosan baru, inovasi pelayanan untuk masing-masing bidang tugasnya saat ini.
Hal itu, seperti yang dihasilkan oleh Kabag Protokol pada Biro Humas Setdaprov Kalsel R Suria Fadliansyah yang dinobatkan sebagai peserta terbaik berupa proyek perubahan, yang dihasilkan dengan judul Sistem Informasi e- Protokol (Sipeka) Bergerak.
Rona penuh bahagia terpancar dari wajah R Suria Fadliansyah, saat Panitia Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan dan Kepemimpinan (Diklatpim) III Angkatan X Tahun 2018, mengumumkan bahwa dia menjadi salah satu dari sepuluh peserta terbaik.
Selain R Suria Fadliansyah, tercatat sembilan nama peserta terbaik lainnya, yaitu Ernawati, dari Bappeda Kabupaten Balangan, Gento Hariyadi dari Disdukcapil Kabupaten Tanah Bumbu, Aryanto Noor Hidayat, dari Setda Tanbu, Siane Apriliawati, Shut dari Baperlitbangda Kota Banjarmasin.
Selanjutnya, Rakhmani dari Dinsos Hulu Sungai Utara, Dr Padliannor dari DPMD Tapin, Mahyuni dari Disperkim dan LH HSU, Yovi Satria Rakhmatullah dari BPKAD Tanbu, dan Haji Ahmad Robyani dari Dinas Perikanan Tabalong.
Salah satu poin penilaian utama yang mengantarkan Kabag Protokol pada Biro Humas Setdaprov Kalsel itu dinobatkan sebagai peserta terbaik adalah karea proyek Sipeka Bergerak mampu mencuri hati para penguji dari widyaiswara, hingga menambah poin lebih dari semua komponen penilaian.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimanta Selatan, Drs H Abdul Haris Makkie mengucapkan selamat kepada peserta terbaik dan mereka yang telah berhasil lulus.
Sekda mengingatkan, proyek perubahan merupakan salah satu elemen penting dalam pelaksaaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), merupakan kewajiban dari orang atau pejabat yang membuat proyek perubahan tersebut.
Sehingga tambah dia, untuk pengembangan dan aplikasinya adalah menjadi tanggungjawabnya.
"Proyek Perubahan yang dibuat oleh para peserta Diklatpim III merupakan tanggungjawab yang harus dikerjakan, dikembangkan, dan diaplikasikan," katanya.
Mutasi jabatan bukanlah alasan untuk tidak mengembangkannya, karena ini adalah tanggungjawab.
Sekdaprov mengatakan bahwa proyek perubahan ini harus menjadi kebanggaan, karena menurutnya, sekecil apapun sebuah karya yang dihasilkan, itu adalah karya dan harus bangga.
Menurut Sekda, Diklatpim Tingkat III ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk mereview, mengintrospeksi, dan mengevaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini, apakah sudah baik dan memenuhi tuntutan zaman atau belum.
Haris juga menyampaikan harapan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor agar peserta Diklat yang telah menyelesaikan pendidikannya dapat meningkatkan kemampuan, dapat menjadi panutan, teladan pemimpin yang baik.
"Saya berharap, para peserta dapat menjadi pemimpin perubahan di masa yang akan datang. Selain itu, dapat menjadi panutan maupun teladan pemimpin yang baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Hal tersebut, tambah Gubernur di Banjarmasin Minggu, sebagaimana yang dilakukan oleh peserta Pendidikan dan Pelatihan dan Kepemimpinan (Diklatpim) III Angkatan X Tahun 2018.
Seluruh peserta, harus mampu membuat terobosan baru, inovasi pelayanan untuk masing-masing bidang tugasnya saat ini.
Hal itu, seperti yang dihasilkan oleh Kabag Protokol pada Biro Humas Setdaprov Kalsel R Suria Fadliansyah yang dinobatkan sebagai peserta terbaik berupa proyek perubahan, yang dihasilkan dengan judul Sistem Informasi e- Protokol (Sipeka) Bergerak.
Rona penuh bahagia terpancar dari wajah R Suria Fadliansyah, saat Panitia Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan dan Kepemimpinan (Diklatpim) III Angkatan X Tahun 2018, mengumumkan bahwa dia menjadi salah satu dari sepuluh peserta terbaik.
Selain R Suria Fadliansyah, tercatat sembilan nama peserta terbaik lainnya, yaitu Ernawati, dari Bappeda Kabupaten Balangan, Gento Hariyadi dari Disdukcapil Kabupaten Tanah Bumbu, Aryanto Noor Hidayat, dari Setda Tanbu, Siane Apriliawati, Shut dari Baperlitbangda Kota Banjarmasin.
Selanjutnya, Rakhmani dari Dinsos Hulu Sungai Utara, Dr Padliannor dari DPMD Tapin, Mahyuni dari Disperkim dan LH HSU, Yovi Satria Rakhmatullah dari BPKAD Tanbu, dan Haji Ahmad Robyani dari Dinas Perikanan Tabalong.
Salah satu poin penilaian utama yang mengantarkan Kabag Protokol pada Biro Humas Setdaprov Kalsel itu dinobatkan sebagai peserta terbaik adalah karea proyek Sipeka Bergerak mampu mencuri hati para penguji dari widyaiswara, hingga menambah poin lebih dari semua komponen penilaian.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimanta Selatan, Drs H Abdul Haris Makkie mengucapkan selamat kepada peserta terbaik dan mereka yang telah berhasil lulus.
Sekda mengingatkan, proyek perubahan merupakan salah satu elemen penting dalam pelaksaaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), merupakan kewajiban dari orang atau pejabat yang membuat proyek perubahan tersebut.
Sehingga tambah dia, untuk pengembangan dan aplikasinya adalah menjadi tanggungjawabnya.
"Proyek Perubahan yang dibuat oleh para peserta Diklatpim III merupakan tanggungjawab yang harus dikerjakan, dikembangkan, dan diaplikasikan," katanya.
Mutasi jabatan bukanlah alasan untuk tidak mengembangkannya, karena ini adalah tanggungjawab.
Sekdaprov mengatakan bahwa proyek perubahan ini harus menjadi kebanggaan, karena menurutnya, sekecil apapun sebuah karya yang dihasilkan, itu adalah karya dan harus bangga.
Menurut Sekda, Diklatpim Tingkat III ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk mereview, mengintrospeksi, dan mengevaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini, apakah sudah baik dan memenuhi tuntutan zaman atau belum.
Haris juga menyampaikan harapan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor agar peserta Diklat yang telah menyelesaikan pendidikannya dapat meningkatkan kemampuan, dapat menjadi panutan, teladan pemimpin yang baik.
"Saya berharap, para peserta dapat menjadi pemimpin perubahan di masa yang akan datang. Selain itu, dapat menjadi panutan maupun teladan pemimpin yang baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018