Marabahan, (Antaranews Kalsel)-Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS menilai kehadiran para mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Jejangkit merupakan situasi yang sangat tepat.


Mengingat, saat ini di wilayah itu, khususnya di Desa Jejangkit Muara  tengah dipersiapkan budidaya partanian padi untuk dipanen pada puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) yang akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), akhir Oktober 2018 mendatang.

“Kita tengah mempersiapkan budidaya padi di Desa Jejangkit Muara untuk pelaksanaan HPS. Dengan adanya KKN maka para mahasiswa bisa bersinergi membantu kegiatan apa saja yang dipersiapkan,” kata Noormiliyani saat Penerimaan 133 Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ULM  Banjarmasin Program Studi Ilmu Komunikasi, di Aula Serba Guna Kecamatan Jejangkit, Senin (23/7).

Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu menerangkan, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan pertanian padi di lokasi penyajian utama HPS Desa Jejangkit Muara seluas 750 hektare.

Selanjutnnya, sebut dia,  nantinya juga diterapkan di seluruh wilayah Kecamatan Jejangkit mulai Desa Bahandang, Cahaya Baru sampai Jejangkit Timur seluas 3.250 hektare.

Jika para mahasiswa, dosen, atau pembimbing punya keinginan ikut menanam, bupati menyarankan, dapat berkoordinasi dengan instansi yang menangani supaya mendapat bimbingan dan arahan agar padi yang ditanam memberi hasil.

Namun,  jika mahasiswa berminat melakukan kegaitan lain, Noormiliyani memberi gambaran, di Desa Jejangkit Timur terdapat teknologi pengolahan air bersih yang belum maksimal.

“Mahasiswa bisa melakukan kolaborasi menjadikan penelitian yang siapa tahu dapat menghasilkan air yang bisa dikonsumsi,” ungkapnya.  

Terkait adanya kegiatan KKN, Noormiliyani berharap, para mahasiswa bisa bersinergi dan mengharmonisasikan dari kegiatan HPS dengan rencana program KKN.

Kepada para pembimbing, isteri mantan Bupati Batola H Hasanuddin Murad itu, menyarankan bisa melakukan koordinasi baik terhadap camat atau Distan TPH mengenai program yang direncanakan agar kegiatan yang dilaksanakan para mahasiswa KKN tidak tumpang tindih.

Sebelumnya, Dekan FISIP ULM  H Asma’i mengucapkan terima kasih atas perkenan Bupati Batola menerima para mahasiswanya untuk melakukan KKN di wilayah Kecamatan Jejangkit.

Asma’i juga memberi apresiasi Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP ULM Sri Astuti  menjadikan Kecamatan Jejangkit sebagai sasaran KKN dalam situasi yang sangat tepat.

“Saya kira ini momen yang sangat tepat karena selain dihadiri Presiden RI Joko Widodo juga dihadiri para duta-duta besar dunia,” katanya.

Diterangkan Asma’i, di Program Studi Ilmu Komunikasi, KKN merupakan program wajib sebelum mahasiswa mengakhiri studi dengan waktu bervariasi mulai 30 – 37 hari. Bahkan di beberapa perguruan tinggi lainnya ada yang mencapai 6 bulan.

Asma’i menambahkan, KKN dikontruksi untuk memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode belajar dan bekerja yang terfokus pada penerapan iptek secara sistematis dalam pemberdayaan masyarakat serta menyelesaikan berbagai persoalan.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana M Amin menerangkan, kegiatan KKN di Kecamatan Jejangkit ini diikuti 133 mahasiswa yang terdiri 70 orang laki-laki dan 63 wanita.

Program yang direncanakan saat KKN, lanjutnya, terutama dalam hubungannya dengan kegiatan yang menyokong atas kegiatan yang dibuat pemerintah daerah termasuk HPS.

KKN ini, urai M Amin, terbagi dalam 8 kelompok yang masing-masing kelompok mendapat bimbingan dan pengawasan dari para dosen lapangan.

“Kami berharap kehadiran para mahasiswa nantinya bisa memberikan kontribusi terhadap kegiatan yang ada di wilayah praktek terutama terhadap kegiatan HPS,” katanya.



 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018