Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa Tarmudji selaku Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengatakan, keberadaan YDBA adalah wujud dari sumbangsih Astra Sejahtera Bersama Bangsa sesuai dengan misi Astra internasional.
YDBA merupakan perpanjangan tangan PT Astra International Tbk dalam melakukan pembinaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan Program Sektor Unggulan sebagai program utama yang bertujuan untuk mewujudkan komunitas UMKM yang "Naik Kelas dan Awet".
Dalam hal ini, YDBA bercita-cita agar UMKM dapat memenuhi standar industri besar (naik kelas) dan memiliki bisnis yang berkelanjutan (awet).
"Mudahan Melalui YDBA dan pihak terkait akan tumbuh dan berkembang UMKM yang berkelas sehingga mampu naik kelas menjadi usaha besar dan berkelanjutan," katanya.
Hal itu dikemukakannya saat hadir pada peringatan hari jadi ke-38, pada 10 Juli 2018 YDBA dengan peluncuran Buku Panduan Sektor Unggulan 1.0, sebuah buku yang berisi tentang pengertian sektor unggulan, beserta panduan teknis dalam setiap tahapan pengelolaan sektor unggulan. Buku ini merupakan intisari pengalaman YDBA dalam mengembangkan sektor unggulan.
Selain buku, YDBA juga meluncurkan Majalah Edisi Khusus Sektor Unggulan yang berisi tentang kisah-kisah pengembangan sektor unggulan di berbagai daerah di Indonesia.
Peluncuran dilakukan di lahan petani mitra YDBA di Desa Shabah, Kec. Bungur, Kab. Tapin, Kalimantan Selatan dan turut dihadiri perwakilan eksekutif Grup Astra, Kementerian Perindustrian RI, Muspika setempat, dan para petani binaan Lembaga Pengembangan Bisnis Banua Prima Persada (LPB Baprida), Tapin, Kalimantan Selatan.
UMKM memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia. Tak heran, pemerintah terus memberikan perhatian kepada para pelaku UMKM di Indonesia sehingga tren positif terjadi.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, kontribusi PDB dari 1,7 persen meningkat menjadi 4,48 persen, rasio kewirausahaan dari 1,65 persen menjadi 3,1 persen.
Dalam peluncuran kali ini, Ketua Pengurus YDBA, Henry C. Widjaja menjelaskan tentang Program Sektor Unggulan yang merupakan program utama yang dijalankan oleh YDBA dalam rangka memandirikan UMKM. Henry juga menjelaskan hubungan-hubungan saling menguntungkan antar semua pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan pembinaan UMKM yang disebut sebagai Ekosistem Pembinaan UMKM.
Dalam kegiatan ini, YDBA turut memamerkan UMKM binaan LPB Baprida yang terdiri dari beberapa sektor, yaitu hortikultura (sayuran, buah, dan cabai hiyung), peternakan, madu kalulut, perikanan, dan makanan olahan. Selain melihat langsung produk-produk UMKM, para tamu undangan pun merasakan pengalaman mensortir sendiri mentimun hasil pertanian sesuai standar atau grade yang berlaku di pasar.
LPB Baprida merupakan LPB yang didirikan atas kerja sama YDBA dengan perusahaan-perusahaan Grup Astra yang tergabung dalam Astra Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy (AHEMCE), yang terdiri dari PT United Tractors Tbk, PT Pamapersada Nusantara, PT Kalimantan Prima Persada, dan PT Prima Multi Mineral.
LPB Baprida memberikan pembinaan yang mencakup dua kabupaten, 14 kecamatan, dan 37 desa di Kalimantan Selatan. Sejak didirikan pada tahun 2012, LPB Baprida telah membina lebih dari 400 UMKM dalam wilayah tersebut.
Penghargaan
Selain meluncurkan Buku Panduan Sektor Unggulan 1.0, pada kegiatan kali ini YDBA juga memberikan penghargaan UMKM yang berprestasi dan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
ekosistem pembinaan UMKM.
Mereka antara lain :
1. UMKM Mandiri Manufaktur Terbaik : Sinar Terang Logam Jaya UKM manufaktur yang berdiri pada 1985 ini bergerak di bidang stamping press.
Bergabung dengan YDBA sejak sekitar tahun 2010, UKM yang didirikan oleh Wibowo Setiawan di Bandung, Jawa Barat ini terus berkembang di bawah kepemimpinan Yogie
Ariowibowo sebagai generasi penerus bisnis ini.
2. UMKM Mandiri Bengkel Terbaik : KAP Bengkel Bengkel Kumandange Adzan Pitu (KAP) yang terletak di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini melayani berbagai jasa perbaikan mobil antara lain spooring, balancing, servis rem,
servis ac, tune up, dan beberapa jasa general repair lainnya. Bengkel yang didirikan sekitar tahun 2015 oleh Heri Cahyono ini menjadi UKM Mandiri Bengkel Terbaik berkat penerapan manajemen yang baik, khususnya terkait 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dan Service Advisor (SA).
3. UMKM Mandiri Pertanian Terbaik : Arbani Usaha Tani Petani muda dari Simpang Empat yang merintis karirnya sebagai pekerja di salah satu lahan ini memiliki keinginan kuat untuk maju. Dengan semangat tinggi, Arbani memulai
usahanya di lahan sewaan. Kini, setelah terus mengikuti program sektor unggulan, kompetensi manajerialnya dan teknikalnya telah naik pesat, bahkan ia telah berhasil memiliki lahan sendiri yang dikelolanya dengan baik.
4. UKM Mandiri Kerajinan Terbaik : Dharma Setya Artshop UMKM yang dirintis oleh Hj. Robiah ini bergerak di bidang kerajinan, khususnya kerajinan khas Lombok. Berawal dari usaha kain tenun khas Lombok di Sukarara, Lombok Tengah
sejak tahun 1991 lalu, kini Hj. Robiah sudah memiliki cabang baru di daerah sekitar Bandara Internasional Lombok Praya yang menjual berbagai oleh-oleh khas Lombok. Tak hanya itu, kini Hj. Robiah juga mengembangkan usaha penginapan dan rumah makan di cabang baru tersebut.
5. UKM Quality Control Circle Terbaik : PT Bakom Metal Industri Perusahaan yang didirikan pada tahun 2004 ini bercita-cita untuk dapat menjadi piston manufacturer terbesar di Indonesia dan Asia. Perusahaan yang bergerak di bidang usaha machining ini telah berhasil menjadi supplier untuk beberapa perusahaan di Grup Astra Otoparts. PT BMI telah menunjukkan komitmen untuk melakukan continuous improvement dan berhasil menjadi pemenang Konvensi QCC UMKM Mitra YDBA 2017. Pada konvensi itu, circle dari PT BMI membawakan makalah dengan judul ‘Menurunkan Defect Pin Hole Nokari Produksi Machining Line 2’.
6. Instruktur Karyawan Aktif Terbaik : Friyanto (PT Menara Terus Makmur) Instruktur yang saat ini aktif sebagai Section Head Quality Machining di PT Menara Terus Makmur ini aktif mengisi beberapa pelatihan dan pendampingan, terutama yang terkait dengan Quality Control Circle. Beliau pun turut andil menjadi instruktur pendampingan yang kemudian mengantarkan PT Bakom Metal Industri menjadi Juara Konvensi QCC
Tahun 2017.
7. Instruktur Pascakaryawan Terbaik : Indira Ratna Beliau merupakan pensiunan dari PT Astra International Tbk dan beberapa perusahaan Grup Astra lainnya. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman mengelola sumber daya manusia, Indira membagikan ilmu dan pengalamannya melalui berbagai pelatihan dan pendampingan HRODP (Human Resource Officer Development Program)
8. Lembaga Pengembangan Bisnis Terbaik : LPB Pama Banua Etam, Sangatta Lembaga Pengembangan Bisnis Pama Banua Etam (LPB Pabanet) merupakan LPB yangdibentuk atas kerjasama YDBA dengan PT Pamapersada Nusantara. LPB yang didirikan pada tahun 2015 ini memiliki sektor unggulan bidang perikanan. Selain itu, LPB Pabanet juga memiliki binaan di bidang makanan olahan yang tergabung dalam asosiasi OKUSA. Berkat prestasi baiknya, pada tahun ini LPB Pabanet berhasil menyabet penghargaan LPB Terbaik untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
9. Lembaga Keuangan Mikro Terbaik : LKM Mitra Surya Sejahtera Koperasi yang dinamakan LKM ini berdiri pada tahun 2008 ini melayani para petani kelapa sawit di sekitar lahan perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk di Mamuju, Sulawesi Barat. Di tahun 2018 ini, LKM MSS berhasil mencapai nilai terbaik pada analisis Tingkat Kesehatan (TKS) yang antara lain terdiri dari Permodalan, Likuiditas, Efisiensi, Jati DiriKoperasi, dan beberapa indikator lainnya sehingga berhak menjadi LKM Terbaik Tahun 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
YDBA merupakan perpanjangan tangan PT Astra International Tbk dalam melakukan pembinaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan Program Sektor Unggulan sebagai program utama yang bertujuan untuk mewujudkan komunitas UMKM yang "Naik Kelas dan Awet".
Dalam hal ini, YDBA bercita-cita agar UMKM dapat memenuhi standar industri besar (naik kelas) dan memiliki bisnis yang berkelanjutan (awet).
"Mudahan Melalui YDBA dan pihak terkait akan tumbuh dan berkembang UMKM yang berkelas sehingga mampu naik kelas menjadi usaha besar dan berkelanjutan," katanya.
Hal itu dikemukakannya saat hadir pada peringatan hari jadi ke-38, pada 10 Juli 2018 YDBA dengan peluncuran Buku Panduan Sektor Unggulan 1.0, sebuah buku yang berisi tentang pengertian sektor unggulan, beserta panduan teknis dalam setiap tahapan pengelolaan sektor unggulan. Buku ini merupakan intisari pengalaman YDBA dalam mengembangkan sektor unggulan.
Selain buku, YDBA juga meluncurkan Majalah Edisi Khusus Sektor Unggulan yang berisi tentang kisah-kisah pengembangan sektor unggulan di berbagai daerah di Indonesia.
Peluncuran dilakukan di lahan petani mitra YDBA di Desa Shabah, Kec. Bungur, Kab. Tapin, Kalimantan Selatan dan turut dihadiri perwakilan eksekutif Grup Astra, Kementerian Perindustrian RI, Muspika setempat, dan para petani binaan Lembaga Pengembangan Bisnis Banua Prima Persada (LPB Baprida), Tapin, Kalimantan Selatan.
UMKM memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia. Tak heran, pemerintah terus memberikan perhatian kepada para pelaku UMKM di Indonesia sehingga tren positif terjadi.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, kontribusi PDB dari 1,7 persen meningkat menjadi 4,48 persen, rasio kewirausahaan dari 1,65 persen menjadi 3,1 persen.
Dalam peluncuran kali ini, Ketua Pengurus YDBA, Henry C. Widjaja menjelaskan tentang Program Sektor Unggulan yang merupakan program utama yang dijalankan oleh YDBA dalam rangka memandirikan UMKM. Henry juga menjelaskan hubungan-hubungan saling menguntungkan antar semua pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan pembinaan UMKM yang disebut sebagai Ekosistem Pembinaan UMKM.
Dalam kegiatan ini, YDBA turut memamerkan UMKM binaan LPB Baprida yang terdiri dari beberapa sektor, yaitu hortikultura (sayuran, buah, dan cabai hiyung), peternakan, madu kalulut, perikanan, dan makanan olahan. Selain melihat langsung produk-produk UMKM, para tamu undangan pun merasakan pengalaman mensortir sendiri mentimun hasil pertanian sesuai standar atau grade yang berlaku di pasar.
LPB Baprida merupakan LPB yang didirikan atas kerja sama YDBA dengan perusahaan-perusahaan Grup Astra yang tergabung dalam Astra Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy (AHEMCE), yang terdiri dari PT United Tractors Tbk, PT Pamapersada Nusantara, PT Kalimantan Prima Persada, dan PT Prima Multi Mineral.
LPB Baprida memberikan pembinaan yang mencakup dua kabupaten, 14 kecamatan, dan 37 desa di Kalimantan Selatan. Sejak didirikan pada tahun 2012, LPB Baprida telah membina lebih dari 400 UMKM dalam wilayah tersebut.
Penghargaan
Selain meluncurkan Buku Panduan Sektor Unggulan 1.0, pada kegiatan kali ini YDBA juga memberikan penghargaan UMKM yang berprestasi dan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
ekosistem pembinaan UMKM.
Mereka antara lain :
1. UMKM Mandiri Manufaktur Terbaik : Sinar Terang Logam Jaya UKM manufaktur yang berdiri pada 1985 ini bergerak di bidang stamping press.
Bergabung dengan YDBA sejak sekitar tahun 2010, UKM yang didirikan oleh Wibowo Setiawan di Bandung, Jawa Barat ini terus berkembang di bawah kepemimpinan Yogie
Ariowibowo sebagai generasi penerus bisnis ini.
2. UMKM Mandiri Bengkel Terbaik : KAP Bengkel Bengkel Kumandange Adzan Pitu (KAP) yang terletak di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini melayani berbagai jasa perbaikan mobil antara lain spooring, balancing, servis rem,
servis ac, tune up, dan beberapa jasa general repair lainnya. Bengkel yang didirikan sekitar tahun 2015 oleh Heri Cahyono ini menjadi UKM Mandiri Bengkel Terbaik berkat penerapan manajemen yang baik, khususnya terkait 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dan Service Advisor (SA).
3. UMKM Mandiri Pertanian Terbaik : Arbani Usaha Tani Petani muda dari Simpang Empat yang merintis karirnya sebagai pekerja di salah satu lahan ini memiliki keinginan kuat untuk maju. Dengan semangat tinggi, Arbani memulai
usahanya di lahan sewaan. Kini, setelah terus mengikuti program sektor unggulan, kompetensi manajerialnya dan teknikalnya telah naik pesat, bahkan ia telah berhasil memiliki lahan sendiri yang dikelolanya dengan baik.
4. UKM Mandiri Kerajinan Terbaik : Dharma Setya Artshop UMKM yang dirintis oleh Hj. Robiah ini bergerak di bidang kerajinan, khususnya kerajinan khas Lombok. Berawal dari usaha kain tenun khas Lombok di Sukarara, Lombok Tengah
sejak tahun 1991 lalu, kini Hj. Robiah sudah memiliki cabang baru di daerah sekitar Bandara Internasional Lombok Praya yang menjual berbagai oleh-oleh khas Lombok. Tak hanya itu, kini Hj. Robiah juga mengembangkan usaha penginapan dan rumah makan di cabang baru tersebut.
5. UKM Quality Control Circle Terbaik : PT Bakom Metal Industri Perusahaan yang didirikan pada tahun 2004 ini bercita-cita untuk dapat menjadi piston manufacturer terbesar di Indonesia dan Asia. Perusahaan yang bergerak di bidang usaha machining ini telah berhasil menjadi supplier untuk beberapa perusahaan di Grup Astra Otoparts. PT BMI telah menunjukkan komitmen untuk melakukan continuous improvement dan berhasil menjadi pemenang Konvensi QCC UMKM Mitra YDBA 2017. Pada konvensi itu, circle dari PT BMI membawakan makalah dengan judul ‘Menurunkan Defect Pin Hole Nokari Produksi Machining Line 2’.
6. Instruktur Karyawan Aktif Terbaik : Friyanto (PT Menara Terus Makmur) Instruktur yang saat ini aktif sebagai Section Head Quality Machining di PT Menara Terus Makmur ini aktif mengisi beberapa pelatihan dan pendampingan, terutama yang terkait dengan Quality Control Circle. Beliau pun turut andil menjadi instruktur pendampingan yang kemudian mengantarkan PT Bakom Metal Industri menjadi Juara Konvensi QCC
Tahun 2017.
7. Instruktur Pascakaryawan Terbaik : Indira Ratna Beliau merupakan pensiunan dari PT Astra International Tbk dan beberapa perusahaan Grup Astra lainnya. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman mengelola sumber daya manusia, Indira membagikan ilmu dan pengalamannya melalui berbagai pelatihan dan pendampingan HRODP (Human Resource Officer Development Program)
8. Lembaga Pengembangan Bisnis Terbaik : LPB Pama Banua Etam, Sangatta Lembaga Pengembangan Bisnis Pama Banua Etam (LPB Pabanet) merupakan LPB yangdibentuk atas kerjasama YDBA dengan PT Pamapersada Nusantara. LPB yang didirikan pada tahun 2015 ini memiliki sektor unggulan bidang perikanan. Selain itu, LPB Pabanet juga memiliki binaan di bidang makanan olahan yang tergabung dalam asosiasi OKUSA. Berkat prestasi baiknya, pada tahun ini LPB Pabanet berhasil menyabet penghargaan LPB Terbaik untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
9. Lembaga Keuangan Mikro Terbaik : LKM Mitra Surya Sejahtera Koperasi yang dinamakan LKM ini berdiri pada tahun 2008 ini melayani para petani kelapa sawit di sekitar lahan perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk di Mamuju, Sulawesi Barat. Di tahun 2018 ini, LKM MSS berhasil mencapai nilai terbaik pada analisis Tingkat Kesehatan (TKS) yang antara lain terdiri dari Permodalan, Likuiditas, Efisiensi, Jati DiriKoperasi, dan beberapa indikator lainnya sehingga berhak menjadi LKM Terbaik Tahun 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018