Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Jumlah pemilih di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan diperkirakan berkurang sekitar 31.000, sehingga dari sekitar 250.000 menjadi 219.338 pemilih.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kotabaru Zaenal Abidin di Kotabaru, Senin mengatakan berdasarkan hasil penjumlahan Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2015, sekitar 250.000 pemilih, namun setelah dilakukan Pencocokan dan penelitian (Coklit) berkurang menjadi sekitar 219.338.

"Jumlah Data Pemilih sementara (DPS) tersebut juga diprediksi masih akan berubah, setelah diproses nanti," katanya.

Berkurangnya daftar pemilih disebabkan beberapa faktor, di antaranya, pemilih yang masuk dalam daftar tidak ada Nomer Induk Kependudukan (NIK), atau ada nomer NIK tetapi tidak ada Nomer Kartu Keluarga (NKK)nya, atau keduanya ada tetapi alamat tidak sesuai.

Dikatakan, untuk mendapatkan data pemilih yang benar-benar akurat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotabaru masih akan melakukan verifikasi data pemilih sementara (DPS) I yang akan selesai 22 Juli.

Hasil dari DPS I nanti, lanjut Zaenal dimungkinkan masih ada kemungkinan berubah, sehingga perlu dilakukan verifikasi untuk mendapatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dilaksanakan 15-21 Agustus 2018.

Kabupaten Kotabaru yang terdiri dari kepulauan menjadi salah satu faktor KPU Kotabaru kesulitan dalam melakukan verifikasi atau Coklit pemilih.

Selain faktor geografis, KPU Kotabaru juga menghadapi kendala dalam melakukan pelaporan, seperti teknologi berbasis internet.

"Dalam pelaporan, kita memerlukan waktu yang relatif cepat, namun karena jarak yang jauh, sehingga diperlukan teknologi dengan menggunakan sistem jaringan internet. Inipun kita mengalami kendala, karena tidak semua wilayah di Kabupaten Kotabaru ada jaringan internet," kata zaenal menjelaskan.

Ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni, dan anggaran untuk penyelenggaraan proses Pemilu juga menjadi kendala bagi KPU.

"Kami hanya bisa memaksimalkan semua sumber daya yang ada, mau bagaimana lagi," paparnya.


 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018