Paringin, (Antaranews Kalsel) - Meriah bercampur isak tangis para murid serta orang tua dan wali murid, saat Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ajung, Desa Dayak Pitap, Kecamatan Tebing Tinggi, menggelar acara perpisahan murid kelas enam serta pesta kenaikan kelas, tahun 2018.

Disampaikan Kepala Sekolah SDN Ajung, Arifurahman Hakim, Senin (9/7) meskipun berada di sebuah desa kecil, sebagai salah satu bagian dari Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, prosesi melepas murid yang lulus serta kenaikan kelas, selalu dilaksanakan oleh para guru dan murid SDN Ajung.

"Kita selalu melaksanakan prosesi perpisahan dan pesta kenaikan kelas. Ini sebagai salah satu cara untuk memberikan kenang-kenangan kepada para lulusan terbaik, serta adik-adik kelasnya yang kini naik kelas, begitu seterusnya," jelasnya.

Sebagai salah satu sekolah di desa kecil, lanjut Arifurahman Hakim, dari 13 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi, SDN Ajung menempati posisi pertama.

Sedangkan pada tingkat Kabupaten Balangan, dengan total sekitar 169 Sekolah Dasar, SDN Ajung menempati posisi ke 10.

"Kami bangga tetap bisa bersaing ditengah semakin modern nya alat peraga ilmu pendidikan serta internet. Kami membuktikan bahwa ketekunan dan ketulusan para pengajar dan murid merupakan hal yang paling utama, meskipun ditengah keterbatasan," imbuhnya.

Baca juga: Video - Guru - Murid Kompak Semangat Belajar

Sementara itu, Riduan atau yang akrab disapa Dodo, salah satu tenaga pendidik di SDN Ajung mengungkapkan, prosesi acara perpisahan dan kenaikan kelas ini cukup meriah dan mengharukan.

"Acara meriah, namun juga mengharukan. Bukan hanya para murid yang meneteskan air mata, namun para orang tua dan wali murid juga terharu," terangnya.

Acara mulanya diisi dengan berbagai kegiatan seni tari, puisi, pantomim, serta vocal grup.

Semua kegiatan dipersembahkan oleh para murid, dari kelas empat hingga kelas enam yang melaksanakan acara kelulusan.

Puncak acara adalah saat pengukuhan, dimana prosesnya adalah sungkeman dengan para orang tua, dengan maksud meminta maaf serta memohon doa restu untuk masa depan mereka kelak.

Disitu sudah mulai terdengar isak tangis para murid serta para orang tua dan wali murid.

Dilanjutkan dengan pengalungan medali, mencium bendera merah putih, dan saling bersalaman serta pamitan dengan para dewan guru yang selama ini telah mendidik dan mengajarkan mereka berbagai macam hal.

"Enam tahun bukan hal yang singkat, mereka memiliki ikatan emosional dengan para pengajar yang sudah mendidik layaknya anak sendiri mereka bersama-sama belajar menuntut ilmu, mekipun berat melepas ikatan emosional tersebut, namun sekarang saatnya mereka meneruskan masa depan mereka masing-masing," tuturnya.

Para dewan guru lanjutnya, hanya bisa mendoakan dan berharap, mereka dapat menemukan masa depan yang terbaik, sebagai penerus bangsa dan pembangunan, sekaligus sebagai calon pemimpin yang akan membawa perubahan kelak di jaman mereka,  pungkasnya.  

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018