Paringin, (Antaranews Kalsel) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, patut mendapatkan apresiasi yang tinggi, atas semangat dan kekompakan antara murid dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Bukan hanya memanfaatkan alam sekitar sebagai tempat menimba ilmu, seperti tepian sungai yang berada di belakang sekolah, namun kegiatan belajar mengajar di sebuah SD di terpencil ini juga memanfaatkan waktu di malam hari sebagai jam tambahan bagi para generasi penerus bangsa meraih wawasan sebanyak-banyaknya.
Riduan, salah seorang guru sekolah SDN Ajung, dengan pendidikan Sarjana Pendidikan ini, begitu semangat ketika melihat antusias para siswa dan siswinya dalam menimba ilmu pendidikan.
"Kita bahkan sering menginap di SDN Ajung demi memberikan tambahan jam pelajaran bagi mereka, karena pada siang hari usai pulang sekolah, anak-anak disibukkan untuk membantu orang tuanya di kebun dan disawah, sehingga mereka meminta waktu malam hari untuk jam tambahan," ungkapnya.
Karena semangat mereka tinggi, kenapa tidak, kata Riduan. Saya bahagia ketika melihat semangat mereka begitu tinggi, jadi kita sering menginap di sekolah, karena jarak rumah dari sekolah harus memakan jarak 70 - 80 kilometer, ungkap lelaki yang sejatinya merupakan warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini.
Dengan dibantu generator listrik (genset) ia menggunakan proyektor sebagai wahana memberikan pelajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Bukan hanya memanfaatkan alam sekitar sebagai tempat menimba ilmu, seperti tepian sungai yang berada di belakang sekolah, namun kegiatan belajar mengajar di sebuah SD di terpencil ini juga memanfaatkan waktu di malam hari sebagai jam tambahan bagi para generasi penerus bangsa meraih wawasan sebanyak-banyaknya.
Riduan, salah seorang guru sekolah SDN Ajung, dengan pendidikan Sarjana Pendidikan ini, begitu semangat ketika melihat antusias para siswa dan siswinya dalam menimba ilmu pendidikan.
"Kita bahkan sering menginap di SDN Ajung demi memberikan tambahan jam pelajaran bagi mereka, karena pada siang hari usai pulang sekolah, anak-anak disibukkan untuk membantu orang tuanya di kebun dan disawah, sehingga mereka meminta waktu malam hari untuk jam tambahan," ungkapnya.
Karena semangat mereka tinggi, kenapa tidak, kata Riduan. Saya bahagia ketika melihat semangat mereka begitu tinggi, jadi kita sering menginap di sekolah, karena jarak rumah dari sekolah harus memakan jarak 70 - 80 kilometer, ungkap lelaki yang sejatinya merupakan warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini.
Dengan dibantu generator listrik (genset) ia menggunakan proyektor sebagai wahana memberikan pelajaran.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018