Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1003 Kandangan Kandangan Letkol Suhardi Aji S menginstruksikan jajarannya agar melaksanakan patroli terpadu dalam rangka memasuki musim kemarau basah yang rawan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Ia mengatakan, antisipasi ini telah dilaksanakan Danramil 1003-04 dengan patroli melibatkan Babinsa bersama anggota Babinkamtibmas Polsek Kandangan, anggota Manggala Agni Daops Kalsel dan perwakilan desa untuk melaksanakan patroli terpadu secara rutin sesuai arahan.

"Saya meminta diadakan patroli terpadu, karena ini sangat penting untuk memberikan suasana lingkungan masyarakat yang aman, damai dan tentram, pelaksanaan patroli terpadu dan sosialisasi pencegahan Karhutla dilaksanakan di Desa Sungai Kupang, Kecamatan Kandangan," katanya, saat memberikan keterangan melalui sambungan telpon, Senin (2/7).
 
Patroli Terpadu (Antarakalsel/Fathur/Ist)

Baca juga: Video - Dandim Kandangan ajak pertahankan sinergi penanggulangan karhutla

Dijelaskan dia,  tujuan patroli terpadu  untuk menumbuhkan kesadaran dan melibatkan sebesar-besarnya peran masyarakat setempat, untuk mengamankan lingkungan masing-masing, membentuk dan mengaktifkan kembali posko-posko di tingkat desa sebagai simpul komunikasi tingkat lapangan.

Selain itu, untuk mencegah terjadinya Karthula khususnya, yang menjadi  wilayah binaan Koramil 1003-04 Kandangan, sehingga diharapkan koramil lain segera melaksanakan  kegiatan patroli terpadu serupa, operasi terpadu dilaksanakan mulai pukul 10.30 Wita hingga selesai.

Menurut dia, suasana lingkungan yang selalu kondusif di masyarakat HSS sangat penting terus dijaga, agar bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat dan dunia usaha.
 
Patroli Terpadu (Antarakalsel/Fathur/Ist)


Baca juga: Video - HSS gelar apel kesiapsiagaan bencana karhutla

Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik HSS Efran, memang di saat memasuki musim kemarau basah seperti ini, rawan terjadinya Karhutla apalagi di lahan lebak atau rawa yang menjadi potensi unggulan pertanian dan perikanan HSS seperti di danau Bangkau, Kandangan, namun disisi lain juga menimbulkan masalah Karhutla.

"Tak jarang kebakaran terjadi karena ulah para penyetrum ikan yang melakukan aktifitas illegal di sungai atau rawa, dan untuk membukanya mereka melakukan pembakaran untuk memudahkan akses penangkapan ikan padahal sungai atau rawa tersebut bukan milik mereka," katanya.

Ditambahkan dia, pihak dia juga terus melakukan antisipasi baik melalui himbauan ataupun aksi di lapangan, termasuk sinergi dengan TNI dan Polri melibatkan partisipasi masyarakat, perusahaan dan stakeholder lainnya dalam mencegah Karthutla.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018