Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan optimistis mampu merealisasikan pembukaan lahan baru seluas 750 hektare dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38 Tahun 2018, di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala.
Ketua Harian Peringatan HPS ke XXXVIII 2018, Kalimantan Selatan, Dr Suparno mengatakan, pembukaan lahan tersebut akan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi bercocok tanaman pangan dan hortikultura.
Menurut Suripno, dalam rangka menyukseskan pembukaan dan cetak lahan seluas 750 hektare tersebut, sangat penting adanya kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pihak terkait.
Menurut Suparno, bersama para petani dan seluruh pihak terkait, pihaknya terus berupaya bekerja optimal untuk merealisasikan penyediaan lahan 750 hektare, sebagaimana harapan menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman.
"Kita bekerja sesuai target dan kita optimistis, pembukaan luas tanam baru 750 hektar akan bisa dituntaskan pada dua bulan sebelum HPS atau Agustus 2018," katanya.
Parno mengatakan, pihaknya merespon positif dan cepat harapan Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, agar Kalsel menyiapkan lahan yang masih kurang untuk HPS 2018.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortkulura Kalsel, yang juga Wakil Ketua Gelar Teknologi HPS di Desa Jejangkit Batola Faturahman mengatakan,langkah-langkah strategis telah disiapkan antara lain pengerahan dan penambahan alat berat seperti excavator, traktor, pompa air untuk membuka lahan baru di areal lokasi tanam.
Kegiatan ini, tambah dia, juga didukung penuh anggota TNI dan kelompok tani bersama instansi terkait untuk mencukupi lahan yang masih kurang.
Menurut dia, melihat potensi lahan pertanian di Desa Jejangkit, yang mencapai seluas 4 ribu hektare, maka tidak menutup kemungkinan pembukaan lahan baru seluas 750 hektare bisa direalisasikan.
Fathurahman menambahkan, pihaknya optimistis, bisa melaksanakan HPS dengan sukses, karena kini kegiatan tersebut didukung oleh pimpinan daerah dan seluruh komponen masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pertanian terpadu percontohan di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit harus berhasil dilaksanakan.
"Pengembangan pertanian terpadu tersebut harus berhasil, karena puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) Nasional ke-38 Tahun 2018, pada 18-21 Oktober 2018 rencananya dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi),? kata Mentan Andi Amran Sulaiman, di Marabahan, Jumat (29/6).
Menurut dia, optimalisasi lahan rawa lebak seluas 750 hektare di Desa Jejangkit Muara mutlak harus sukses diselesaikan.
Saat meninjau lokasi percontohan Model Pertanian Terpadu di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Batola, Mentan RI Andi Amran Sulaiman sempat kaget melihat kondisi lahan yang belum tergarap signifikan, padahal tujuh unit ekskavator telah dikirim ke lokasi tersebut.
Melihat lambannya gerakan olah lahan di Jejangkit, menteri menegaskan, menarik 18 unit ekskavator dikirim ke beberapa kabupaten di Kalsel untuk dikerahkan ke Kabupaten Barito Kuala dalam mendukung persiapan peringatan HPS di Jejangkit Muara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Ketua Harian Peringatan HPS ke XXXVIII 2018, Kalimantan Selatan, Dr Suparno mengatakan, pembukaan lahan tersebut akan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi bercocok tanaman pangan dan hortikultura.
Menurut Suripno, dalam rangka menyukseskan pembukaan dan cetak lahan seluas 750 hektare tersebut, sangat penting adanya kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pihak terkait.
Menurut Suparno, bersama para petani dan seluruh pihak terkait, pihaknya terus berupaya bekerja optimal untuk merealisasikan penyediaan lahan 750 hektare, sebagaimana harapan menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman.
"Kita bekerja sesuai target dan kita optimistis, pembukaan luas tanam baru 750 hektar akan bisa dituntaskan pada dua bulan sebelum HPS atau Agustus 2018," katanya.
Parno mengatakan, pihaknya merespon positif dan cepat harapan Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, agar Kalsel menyiapkan lahan yang masih kurang untuk HPS 2018.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortkulura Kalsel, yang juga Wakil Ketua Gelar Teknologi HPS di Desa Jejangkit Batola Faturahman mengatakan,langkah-langkah strategis telah disiapkan antara lain pengerahan dan penambahan alat berat seperti excavator, traktor, pompa air untuk membuka lahan baru di areal lokasi tanam.
Kegiatan ini, tambah dia, juga didukung penuh anggota TNI dan kelompok tani bersama instansi terkait untuk mencukupi lahan yang masih kurang.
Menurut dia, melihat potensi lahan pertanian di Desa Jejangkit, yang mencapai seluas 4 ribu hektare, maka tidak menutup kemungkinan pembukaan lahan baru seluas 750 hektare bisa direalisasikan.
Fathurahman menambahkan, pihaknya optimistis, bisa melaksanakan HPS dengan sukses, karena kini kegiatan tersebut didukung oleh pimpinan daerah dan seluruh komponen masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pertanian terpadu percontohan di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit harus berhasil dilaksanakan.
"Pengembangan pertanian terpadu tersebut harus berhasil, karena puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) Nasional ke-38 Tahun 2018, pada 18-21 Oktober 2018 rencananya dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi),? kata Mentan Andi Amran Sulaiman, di Marabahan, Jumat (29/6).
Menurut dia, optimalisasi lahan rawa lebak seluas 750 hektare di Desa Jejangkit Muara mutlak harus sukses diselesaikan.
Saat meninjau lokasi percontohan Model Pertanian Terpadu di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Batola, Mentan RI Andi Amran Sulaiman sempat kaget melihat kondisi lahan yang belum tergarap signifikan, padahal tujuh unit ekskavator telah dikirim ke lokasi tersebut.
Melihat lambannya gerakan olah lahan di Jejangkit, menteri menegaskan, menarik 18 unit ekskavator dikirim ke beberapa kabupaten di Kalsel untuk dikerahkan ke Kabupaten Barito Kuala dalam mendukung persiapan peringatan HPS di Jejangkit Muara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018