Sebagian industri kecil di Kalimantan Selatan hingga kini masih kesulitan untuk mendapatkan akses modal dari perbankan selain karena tidak mengerti bagaimana cara mendapatkannya juga terkendala pada penjaminan.


Ketua Kelompok Tani Delim Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan Parwanti di Pelaihari, Selasa mengatakan, usaha kerupuk buah yang dia kelola bersama 17 anggota kelompok lainnya, sangat memerlukan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya.

Namun kata Parwati, hingga kini pihaknya belum bisa mendapatkan tambahan modal tersebut karena belum tahu bagaimana cara mendapatkannya.

"Dulu pernah mendapatkan bantuan modal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tapi cuma satu kali, sekrang tidak lagi,kami sangat berharap bantuan serupa bisa kami dapatkan kembali," katanya.

Menurut Parwati, dari bantuan tersebut pihaknya mampu mengembangkan industri kerupuk yang dulunya hanya bertumpu satu jenis saja yaitu keripik singkong, kini dia dan seluruh anggota telah mampu mengembangkan kerupuk hinggga delapan jenis.

Selain keripik singkong, kini pihaknya juga berhasil memproduksi kerupuk buah yaitu kerupuk dengan cita rasa dan bahan baku dari buah-buahan lokal, seperti kerupuk nenas, kerupuh buah naga, kerupuk pepaya, nangka dan lainnya.

Hasilnya, kata Parwati cukup bagus dan banyak diminati oleh masyarakat bukan hanya masyarakat Kabupaten Tanah Laut tetapi juga beberapa daerah di Kalsel.

Dalam satu hari, kerupuk buah tersebut tidak bisa laku hingga 20 kilogram dengan harga per kilogramnya Rp22.500 atau Rp5 ribu per bungkus.

Sedangkan untuk pemasarannya, banyak tengkulak atau mitra kerja yang langsung datang ke para perajin sehingga pihaknya tidak perlu lagi pergi ke pasar untuk menjajakannya.

Pembuat kerupuk buah Mardi mengatakan, awal dimulai usaha kerupuk buah pada 1992, dimana saat itu dia dan keluarga baru saja datang dari Pulau Jawa.

"Pada saat baru datang, kami bingung apa yang harus kami lakukan tidak ada pekerjaan yang bisa menghasilkan," katanya.

Akhirnya kami melihat potensi pertanian di Pelaihari yaitu banyak singkong, dan kami memulai usaha pembuatan keripik singkong.

  Hasilnya lumayan membantu perekonomian keluarga, hingga akhirnya usaha tersebut berkembang bukan hanya keripik singkong tetapi kerupuk dengan berbagai macam rasa buah lokal./Zal/D



Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012