Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Dengan beredarnya selebaran gelap yang ditemukan mulai kawasan jalan Gambah, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) hingga menuju wilayah Negara, Tim Sehati plus Cinta HSS melakukan jumpa pers untuk memberikan klarifikasi atas selebaran yang diedarkan tersebut.

Ketua Tim Sehati Plus Cinta HSS H Asyikin Noor, di Kandangan, Selasa (26/6), mengatakan selebaran ini menggunakan gambar Pasangan Calon (Paslon) nomor urut dua, namun isinya malah menjelek-jelekkan paslon nomor urut dua dan fitnah, dan pihak dia meminta agar Panwaslu HSS, polisi, dan pihak-pihak terkait lainnya dapat menindak lanjuti.

"Kami menemukan selebaran ini disebarkan Selasa(26/6) pukul 03.00 Wita dini hari tadi dan kemudian setelah itu kita mendapat informasi bahwa temuan selebaran gelap yang serupa juga disebarkan hampir di seluruh wilayah HSS," katanya, dalam jumpa pers bersama para wartawan, di Sekretariat Bersama (Sekber) Tim Sehati plus Cinta HSS, Kandangan.

Baca juga: Pendistribusian logistik Pilkada HSS tiga tahap

Dijelaskan dia, atas beredarnya selebaran tersebut, Tim Sehati Plus Cinta HSS mengeluarkan surat pernyataan secara resmi yang berisi antara lain, bahwa tim paslon  nomor urut dua menegaskan tidak pernah membuat selebaran tersebut dan juga merupakan kebodohan bila melakukan tindakan yang merugikan paslon yang diusung tim sendiri.

Tim  meyakini bahwa masyarakat HSS dalam hal ini telah mampu dengan cerdas menyikapi beredarnya selebaran gelap tersebut dan pihak dia mengharapkan agar persaingan dalam meraih kemenangan harusnya dilakukan dengan cara yang benar.

Menurut dia, Tim Sehati selama ini sangat menjunjung tinggi ketaatan kepada ulama, sehingga tidak terpikirkan untuk meraih kemenangan dengan cara-cara yang tidak benar dan peran pihak-pihak terkait penting untuk mengusut tuntas masalah tersebut.

"Atas isu dan perkembangan politik yang terjadi saat ini, Tim Sehati Plus Cinta HSS meminta kepada Tim Relawan dan seluruh masyarakat HSS agar tidak mudah terpancing isu-isu yang menyesatkan agar tercipta suasana yang kondusif," katanya.

Baca juga: Apel sinergitas tiga pilar pengamanan Pilkada HSS

Selain selebaran, Tim juga meminta Panwas dan polisi untuk menindak lanjuti adanya dugaan penghinaan terhadap ulama kharismatik di HSS Tuan Guru Kapuh, oleh salah satu akun media sosial dengan inisial R yang menulis bahwa sang Tuan Guru telah diberikan sejumlah uang agar mendukung paslon nomor urut dua.

Ketua Panwaslu HSS Syaiful Rahman, mengatakan telah mengetahui dan menerima selebaran yang disebarkan dan akan melakukan tindak lanjut termasuk pencarian alat bukti baru sehingga akan diketahui apakah ini merupakan pelanggaran yang bisa diproses.

"Fokusnya termasuk mencari pelaku atau orang yang menyebarkan selebaran tersebut, karena memang identitas penyebar belum diketahui dan pihak dia juga telah memberikan himbauan baik kepada masyarakat dan paslon dalam masa tenang tidak melakukan kampanye dalam bentuk apapun, apalagi kampanye hitam," katanya, saat dihubungi melalui telepon.

Baca juga: Video - Guru Kapuh harapkan paslon dan tim sukses jaga kerukunan

Ditambahkan dia, himbauan tersebut disampaikan juga di media sosial untuk menjaga kondisi tetap aman dan kondusif menjelang Pilkada Rabu (27/6) besok, bila ditemukan masih pelanggaran akan diproses ketentuan yang berlaku. 
   

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018