Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Vila permandian "Banyu Panas" (air panas) Tanuhi Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan kini tertutup bagi pengunjung yang mau menginap di objek wisata tersebut.

"Pada musim libur lebaran tahun ini kami tidak menerima pengunjung yang mau menginap di vila permandian banyu panas Tanuhi, " ujar Kabid Destinasi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata HSS Jarkasi di Kandangan (ibu kota kabupaten tersebut), Selasa.

Pasalnya, vila Tanuhi sedang renovasi, dan tahun depan bisa kembali menerima pengunjung yang mau menginap buat menikmati banyu panas serta panorama alam dan semilir angin pegunungan.

Bagi pengunjung objek wisata Loksado yang mau mengingap di kawasan Pegunungan Meratus ada dua hotel, serta `home stay` (tempat menumpang) dari penduduk setempat, ujarnya lewat telepon selular (HP) menjawab Antara Kalsel.

"Sebagaimana musim libur lebaran tahun-tahun lalu jauh-jauh hari atau sepekan sebelumnya vila Tanuhi sudah habis terpesan. Libur lebaran tahun ini pun ada yang memesan untuk menginap," lanjutnya.

"Namun untuk permandian banyu panas tetap terbuka bagi umum, cuma tidak tersedia penginapan bagi yang mau menginap di area tersebut," tambah Jarkasi yang baru sebagai Kabid Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata HSS itu.

Sejak keberadaan permandian banyu panas Tahuni (sekitar 25 kilometer dari Kandangan atau 160 kilometer utara Banjarmasin) belasan tahun lalu pengunjung selalu ramai, terutama saat liburan, baik hari libur biasa maupun suasana lebaran.

Pengunjung permandian banyu panas Tanuhi bukan saja penduduk setempat atau daerah sekitar, tetapi ada yang datang dari Banjarmasin serta luar provinsi seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim).

Permandian banyu panas yang di Kalsel, juga terdapat di Kabupaten Kotabaru dan Hulu Sungai Tengah (HST), tetapi tidak terkelola dengan baik sebagaimana Tanuhi dengan pengelolannya pemerintah kabupaten (Pemkab) HSS melalui Dinas Pariwisata setempat.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018