Buah jeruk dari perkebunan kelompok tani Barito Kuala Kalimantan Selatan kini mampu menembus pasaran di beberapa daerah Pulau Jawa dan beberapa provinsi lainnya.

Salah seorang petani jeruk Desa Terantang Karang Bunga Ijab di Batola, Kamis mengatakan, pada saat panen jeruk, banyak tengkulak dari Jawa dan beberapa daerah lain datang menyerbu Batola untuk membeli jeruk-jeruk tersebut.

Menurut cerita para tengkulak dari Jawa, kata Ijab, jeruk asal Batola cukup disenangni karena selain rasanya manis, jeruk asal Terantang tersebut juga terkanal sebagai jeruk organik karena pupuknya tidak memakai pupuk kimia.

Jeruk dengan ciri kulit tipis mengkilat, serta buah yang tidak terlalu besar tersebut, kata Ijab, justru banyak dijual di supermarket-supermarket di Jawa.

Saat ini di daerahnya terdapat enam kelompok tani jeruk, dimana dalam satu kelompok tani beranggotakan 35-40 orang.

Masing-masing anggota kelompok tani, kata dia, memiliki lahan perkebunan jeruk sekitar satu hektare yang bisa ditanami sebanyak 200 pohon.

Dalam satu hektare, bisa menghasilkan jeruk sekitar 30-35 ton dengan harga antara 3.000 - Rp4.000 per kilogram, dengan demikian, petani jeruk rata-rata dalam satu kali panen bisa mengantongi uang antara Rp20 juta hingga Rp40 juta, tergantung pada banyaknya jeruk.

Kondisi tersebut, sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani yang dibuktikan dengan kemampuan mereka menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

Menurut Ijab, sebelum adanya perkebunan jeruk, para petani hanya mengandalkan pertanian padi, sehingga sering pendapatan mereka tidak cukup.

Pada tahun 2008, kata Ijab, di desanya mendapatkan bantuan dari pemerintah bekerjasama dengan pemerintah Jepang untuk mengembangkan lahan padi sebagai lahan perkebunan jeruk.

Awalnya, unuk proses pengolahan lahan perkebunan hingga pemupukan serta pembibitan, dibiayai oleh pemerintah, setelah panen baru para petani harus membiayai diri sendiri.

"Saat ini kita sudah mengalami panen hingga 16 kali, dan keuntungannya sangat terasa, apalagi bila ditambah dengan hasil panen padi," katanya.

Dengan adanya perkebunan jeruk tersebut, kini kondisi petani jauh lebih baik dan sejahtera.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012