Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Selatan H Riswandi meminta pemerintah daerah kabupaten dan kota menyediakan tempat istirahat (rest area) bagi pemudik Idul Fitri 1439 Hijriah.
"`Rest area` itu perlu, yang bukan saja untuk para pemudik Lebaran, melainkan pula bagi pengguna jalan raya yang lalu lalang buat mereka beristirahat," ujarnya kepada Antara di Banjarmasin, Sabtu.
Sebagaimana di sejumlah jalan raya dan tol di Pulau Jawa terdapat "rest area" untuk pengguna angkutan darat, lanjut wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Kalsel IV meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu.
Sebagai contoh selama ini pemudik atau mereka yang bepergian dari Banjarmasin ke daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel kalau mau beristirahat antara lain di masjid-masjid, langgar (surau) dan kawasan perkebunan.
"Karena memang di Kalsel rata-rata dari kabupaten yang satu ke kabupaten lain terdapat masjid dan langgar di tepi jalan, sehingga memudahkan untuk singgah sebentar," ujarnya.
Padahal, menurut Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel itu, alangkah elok kalau masing-masing pemerintah kabupaten yang menjadi lintasan transportasi darat menyediakan "rest area" yang lebih representatif.
Kelayakan itu ditandai antara lain ketersediaan tempat peristirahatan yang cukup, baik tempat maupun waktu untuk melepaskan rasa penat atau lelah selama dalam perjalanan, baik yang naik mobil maupun sepeda motor.
Pasalnya, kalau mampir atau beristirahat di masjd dan langgar kurang tepat, terlebih saat orang shalat, kecuali memang mau mengerjakan shalat tersebut.
"Apalagi dalam Islam tertentu, mengharamkan penggunaan air pada tempat ibadah itu, kecuali hanya untuk pelaksanaan peribadahan di tempat ibadan tersebut," demikian Riswandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"`Rest area` itu perlu, yang bukan saja untuk para pemudik Lebaran, melainkan pula bagi pengguna jalan raya yang lalu lalang buat mereka beristirahat," ujarnya kepada Antara di Banjarmasin, Sabtu.
Sebagaimana di sejumlah jalan raya dan tol di Pulau Jawa terdapat "rest area" untuk pengguna angkutan darat, lanjut wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Kalsel IV meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu.
Sebagai contoh selama ini pemudik atau mereka yang bepergian dari Banjarmasin ke daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel kalau mau beristirahat antara lain di masjid-masjid, langgar (surau) dan kawasan perkebunan.
"Karena memang di Kalsel rata-rata dari kabupaten yang satu ke kabupaten lain terdapat masjid dan langgar di tepi jalan, sehingga memudahkan untuk singgah sebentar," ujarnya.
Padahal, menurut Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel itu, alangkah elok kalau masing-masing pemerintah kabupaten yang menjadi lintasan transportasi darat menyediakan "rest area" yang lebih representatif.
Kelayakan itu ditandai antara lain ketersediaan tempat peristirahatan yang cukup, baik tempat maupun waktu untuk melepaskan rasa penat atau lelah selama dalam perjalanan, baik yang naik mobil maupun sepeda motor.
Pasalnya, kalau mampir atau beristirahat di masjd dan langgar kurang tepat, terlebih saat orang shalat, kecuali memang mau mengerjakan shalat tersebut.
"Apalagi dalam Islam tertentu, mengharamkan penggunaan air pada tempat ibadah itu, kecuali hanya untuk pelaksanaan peribadahan di tempat ibadan tersebut," demikian Riswandi.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018