Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan turunanya, PT Minamas Plantation dalam keterlibatanya membangun negeri, komitmen mengembangkan empat pilar.
Head Corporate Cummunications Minamas, Elly Mahesa jenar, Jumat menjelaskan empat pilar tersebut adalah, bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, lingkungan dan kepemudaan, olahraga dan budaya.
Pembangunan bidang pendidikan, seperti pemberian beasiswa kepada anak-anak dari kalangan keluarga kurang mampu, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, bantuan penyuluhan guru.
Selanjutnya pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat, meliputi pengembangan industri kerajinan masyarakat melalui kerajinan lidi sawit, dan pengembangtan tenun tradisional.
Pembangunan bidang lingkungan, seperti penghijauan lahan hutan, penanaman kembali mangrove untuk daerah pinggir pantai, program pencegahan kebakaran berbasis desa.
Sedangkan pembangunan bidang kepemudaan, olahraga, dan budaya seperti kompetisi olahraga di setiap wilayah operasional, pembinaan organisasi kepemudaan dan pembangunan balai adat untuk pembinaan seni dan budaya.
Selain terlibat dalam program pembangunan, manajemen Minamas Plantation juga terlibat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program perkebunan dengan sistem kemitraan atau Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) dan Plasma.
Dalam hal ini, lanjut Elly melalui siaran persnya, Minamas memiliki dua jenis skema kemitraan:
Skema KKPA, dimana lahan pengembangan petani kecil kelapa sawit dipegang oleh Koperasi. Petani menerima pendapatan melalui deviden yang dikeluarkan dari keuntungan yang dibuat oleh koperasi dan upah yang diperoleh bagi mereka yang telah dipekerjakan oleh perusahaan.
Salah satu skema KKPA yang terletak di daerah Sebamban telah menerima sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), pertama, dan RSPO adalah sebuah asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit.
Skema Plasma, dimana perusahaan membantu masuyarakat setempat untuk melakukan persiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan selama setidaknya 48 bulan sebelum menyerahkan kepada peserta plasma untuk dikelola sendiri. Dan msyarakat akan menjual seluruh panen kepada perusahaan.
Hingga April 2018 luas lahan kemitraan melalui skema KKPA maupun Plasma seluas 46.458 hektare, dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 574.528 ton.Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Head Corporate Cummunications Minamas, Elly Mahesa jenar, Jumat menjelaskan empat pilar tersebut adalah, bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, lingkungan dan kepemudaan, olahraga dan budaya.
Pembangunan bidang pendidikan, seperti pemberian beasiswa kepada anak-anak dari kalangan keluarga kurang mampu, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, bantuan penyuluhan guru.
Selanjutnya pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat, meliputi pengembangan industri kerajinan masyarakat melalui kerajinan lidi sawit, dan pengembangtan tenun tradisional.
Pembangunan bidang lingkungan, seperti penghijauan lahan hutan, penanaman kembali mangrove untuk daerah pinggir pantai, program pencegahan kebakaran berbasis desa.
Sedangkan pembangunan bidang kepemudaan, olahraga, dan budaya seperti kompetisi olahraga di setiap wilayah operasional, pembinaan organisasi kepemudaan dan pembangunan balai adat untuk pembinaan seni dan budaya.
Selain terlibat dalam program pembangunan, manajemen Minamas Plantation juga terlibat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program perkebunan dengan sistem kemitraan atau Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) dan Plasma.
Dalam hal ini, lanjut Elly melalui siaran persnya, Minamas memiliki dua jenis skema kemitraan:
Skema KKPA, dimana lahan pengembangan petani kecil kelapa sawit dipegang oleh Koperasi. Petani menerima pendapatan melalui deviden yang dikeluarkan dari keuntungan yang dibuat oleh koperasi dan upah yang diperoleh bagi mereka yang telah dipekerjakan oleh perusahaan.
Salah satu skema KKPA yang terletak di daerah Sebamban telah menerima sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), pertama, dan RSPO adalah sebuah asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit.
Skema Plasma, dimana perusahaan membantu masuyarakat setempat untuk melakukan persiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan selama setidaknya 48 bulan sebelum menyerahkan kepada peserta plasma untuk dikelola sendiri. Dan msyarakat akan menjual seluruh panen kepada perusahaan.
Hingga April 2018 luas lahan kemitraan melalui skema KKPA maupun Plasma seluas 46.458 hektare, dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 574.528 ton.Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018