Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia Kalimantan Selatan memprediksi ekonomi dan industri syariah berpotensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Kalimantan Selatan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto di Banjaramasin Kamis mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia Kalsel, terdapat beberapa potensi yang bisa mendorong tumbuhnya ekonomi syariah tersebut.

Potensi itu, antara lain, 96,7 persen penduduk Kalsel adalah muslim, selain itu, di daerah ini juga terdapat 242 pesantren, dan beberapa kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di daerah ini, selalu menarik minat, bukan hanya warga Kalsel, tetapi juga luar provinsi bahkan hingga mancara negara.

Potensi tersebut, juga didukung oleh sejarah budaya perekonomian Kalsel, yang sejak dulu telah melaksanakan transaksi perdagangan secara syariah.

Berdasarkan kajian Prof Ahmadi Hasan dalam jurnal "Prospek Pengembangan Ekonomi Syariah di Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan", disampaikan bahwa konsep ekonomi syariah di masyarakat Banjar sudah tidak asing lagi.

"Kehadiran konsep ekonomi syariah di masyarakat Banjar merupakan hal yang tidak asing lagi, karena nilai-nilai ajaran Islam yang berkaitan dengan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan," katanya.

Disebutkan, perilaku ekonomi (adat dagang) orang Banjar sejak dulu sangat kental dengan nilai kajian fikih muamalah Islam.

Secara simbolik, adat dagang orang Banjar dapat dilihat dari, bagaimana mereka memaknai akad sebagai sesuatu yang sangat signifikan dalam jual beli.

Menurut Herawanto, ekonomi Syariah tidak hanya terbatas pada penghimpunan dana dan pembiayaan syariah yang bersumber dari lembaga keuangan.

Umat Islam juga memiliki sumber penghimpunan dana dan pembiayaan lainnya, yang apabila dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang lebih luas seperti dana zakat, wakaf, infak dan sedekah.

Lebih luas lagi, selain aspek penghimpunan dana dan pembiayaan, terbuka ruang untuk berbagai lingkup pengembangan ekonomi syariah diantaranya industri makanan halal, busana/fashion syariah, dan industri pariwisata syariah.

Ekonomi syariah global terus tumbuh dan berkembang. Rata-rata pengeluaran transaksi ekonomi muslim secara global diberbagai sektor pada 2016 mencapai 2 triliun dolar AS.

Indonesia masih menjadi pasar utama namun belum menjadi pemain utama ekonomi Syariah.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengadakan seminar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia Kalimantan Selatan.

Pada acara tersebut, BI menghadirkan perancang busana nasional, yang telah go internasional, Vivi Zubaidi.

Vivi mengungkapkan, rancangan busana yang mengangkan tema kain etnik Banjar, yaitu saserangan dan tenun pagatan, mendapatkan sambutan luar biasa pada acara fashion week di Amerika Serikat bersanding dengan desain kondang dunia.

"Branding dan tujuan awal pasar yang ingin kita sasar oleh produk kita, sangat penting, untuk direncanakan sejak awal, sehingga produk kita bisa diterima pasar, bukan hanya lokal, tetapi juga internasional," katanya.

Seperti, sejak awal, karena produk Vivi untuk bisa ke go internasional, maka rancananga hingga model, dibuat sesuai dengan standar internasional.

"Bahkan, model yang kami ambil adalah model dari luar negeri," kata menantu Mantan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin itu.
 

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018