Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj Syarifah Santiyansyah berpendapat, objek wisata Kiram Kabupaten Banjar, provinsi tersebut mempunyai prospektif atau masa depan yang cukup baik.
"Pasalnya panorama Kiram dengan hutan dan pegunungan, serta sungai dengan jeramnya cukup menarik," ujar "Srikandi" Partai Golkar tersebut sebelum rapat paripurna internal DPRD Kalsel di Banjarmasin, Senin.
Politikus perempuan bergelar sarjana hukum itu mengaku, baru pertami kali memasuki kawasan objek wisata Kiram (sekitar 55 kilometer timur laut Banjarmasin) 13 Mei 2018.
"Ternyata pemandangan alam pegunungan yang masih berhutan serta beberapa usaha perkebunan dan kegiatan agribisnis lain membuat objek wisata Kiram menjadi menarik," tutur mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel itu.
"Jadi ke depan tinggal bagimana pembinaan dan pengembangan agar lebih menarik lagi," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut.
Perempuan yang akrab dengan sapaan Andi Nene, berdarah bangsawan Bugis dan Arab itu mengajak semua pihak untuk bersama-sama menaruh perhatian objek wisata Kiram, sehingga walau baru, tetapi perkembangan bisa semakin cepat.
"Apalagi letak objek wisata Kiram cukup strategis, seperta jarak dengan ibukota provinsi serta Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin tidak terlalu jauh atau mudah terjangkau," lanjutnya.
Begitu pula jarak dengan objek wisata lain tidak terlalu jauh sehingga dalam promosi atau kegiatan kunjungan wisatawan bisa satu paket, misalnya dengan "kota intan" Martapura, ibukota Kabupaten Banjar (40 kilometer utara Banjarmasin).
Ia menyarankan, guna memudahkan warga masyarakat yang mau berekreasi ke Kiram mungkin perlu moda transportasi khusus, misalnya angkutan penumpang umum dari Banjarmasin.
"Saya berkeyakinan kalau ada transportasi khusus pengunjung objek wisata Kiram semakin ramai, sebagaimana objek-objek wisata di Pulau Jawa dan Bali," demikian Ande Nene.
Sementara H Sahbirin Noor selaku penggagas pemunculan objek wisata Kiram menyatakan, pihaknya akan terus membina dan mengembangkan objek wisata tersebut.
"Kita akan terus membina dan mengembangkan objek wisata Kiram ini bagaikan alir mengalir, secara perlahan tapi pasti," ujar Paman Birin (panggilan akrab lain terhadap Sahbirin) yang juga Gubernur Kalsel.
"Kita berharap keberadaan objek wisata Kiram dapat mendatangkan nilai tambah dalam upaya menyejahterakan masyarakat setempat khususnya dan Kalsel pada umumnya," demikian Paman Birin.
Sebelumnya Gubernur Kalsel menggelar silaturahmi dengan pimpinan dan anggota DPRD setempat, serta awak media massa di objek wisata Kiram, 13 Mei lalu, guna mensinergikan persepsi untuk kemajuan pembangunan provinsi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Pasalnya panorama Kiram dengan hutan dan pegunungan, serta sungai dengan jeramnya cukup menarik," ujar "Srikandi" Partai Golkar tersebut sebelum rapat paripurna internal DPRD Kalsel di Banjarmasin, Senin.
Politikus perempuan bergelar sarjana hukum itu mengaku, baru pertami kali memasuki kawasan objek wisata Kiram (sekitar 55 kilometer timur laut Banjarmasin) 13 Mei 2018.
"Ternyata pemandangan alam pegunungan yang masih berhutan serta beberapa usaha perkebunan dan kegiatan agribisnis lain membuat objek wisata Kiram menjadi menarik," tutur mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel itu.
"Jadi ke depan tinggal bagimana pembinaan dan pengembangan agar lebih menarik lagi," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut.
Perempuan yang akrab dengan sapaan Andi Nene, berdarah bangsawan Bugis dan Arab itu mengajak semua pihak untuk bersama-sama menaruh perhatian objek wisata Kiram, sehingga walau baru, tetapi perkembangan bisa semakin cepat.
"Apalagi letak objek wisata Kiram cukup strategis, seperta jarak dengan ibukota provinsi serta Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin tidak terlalu jauh atau mudah terjangkau," lanjutnya.
Begitu pula jarak dengan objek wisata lain tidak terlalu jauh sehingga dalam promosi atau kegiatan kunjungan wisatawan bisa satu paket, misalnya dengan "kota intan" Martapura, ibukota Kabupaten Banjar (40 kilometer utara Banjarmasin).
Ia menyarankan, guna memudahkan warga masyarakat yang mau berekreasi ke Kiram mungkin perlu moda transportasi khusus, misalnya angkutan penumpang umum dari Banjarmasin.
"Saya berkeyakinan kalau ada transportasi khusus pengunjung objek wisata Kiram semakin ramai, sebagaimana objek-objek wisata di Pulau Jawa dan Bali," demikian Ande Nene.
Sementara H Sahbirin Noor selaku penggagas pemunculan objek wisata Kiram menyatakan, pihaknya akan terus membina dan mengembangkan objek wisata tersebut.
"Kita akan terus membina dan mengembangkan objek wisata Kiram ini bagaikan alir mengalir, secara perlahan tapi pasti," ujar Paman Birin (panggilan akrab lain terhadap Sahbirin) yang juga Gubernur Kalsel.
"Kita berharap keberadaan objek wisata Kiram dapat mendatangkan nilai tambah dalam upaya menyejahterakan masyarakat setempat khususnya dan Kalsel pada umumnya," demikian Paman Birin.
Sebelumnya Gubernur Kalsel menggelar silaturahmi dengan pimpinan dan anggota DPRD setempat, serta awak media massa di objek wisata Kiram, 13 Mei lalu, guna mensinergikan persepsi untuk kemajuan pembangunan provinsi tersebut.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018