Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP sederajat di Kabupaten Hulu Sungai (HST) sempat ditunda karena terkendala server yang berasal dari pusat.
Kepala Dinas Pendidikan HST melalui Kasi Kurikulum SMP Badaruddin, Senin (23/4) di Barabai menjelaskan memang sempat ada gangguan pelaksanaan UNBK hari pertama karena server dari pusat offlinen namun tidak semua sekolah.
"Karena servernya dari pusat, kita tidak bisa berbuat apa-apa dan cuma bisa menunggu perbaikan secepat mungkin agar peserta dan panitia tidak panik," katanya.
Mengatasi hal tersebut Badar menuturkan bahwa kebijakan daerah adalah memberikan tambahan waktu sesuai dengan hak peserta UNBK yaitu penambahan waktu sesuai dengan keterlambatan.
"Alhamdulillah tidak berapa lama server kembali online dan UNBK bisa dilanjutkan dengan aman dan tertib," katanya.
Menurutnya setelah dilakukan pantauan dan koordinasi ternyata masalah server ini seluruh Indonesia bermasalah di hari pertama tidak hanya sekolah-sekolah di Bumi Murakata.
"Kami berharap panitia dan peserta UNBK tidak lagi panik dan mudah-mudahan pada hari kedua besok tidak ada lagi gangguan dan berlangsung lancar," ujarnya.
Diterangkannya untuk jumlah peserta UNBK tingkat SMP di Kabupaten HST adalah sebanyak 4.378 siswa yang terdiri dari 43 SMP dan 21 MTs.
"Tahun ini seluruh SMP dan MTs di HST sudah 100 persen menerapakan ujian Nasional berbasis UNBK, tidak ada lagi yang menggunakan kertas," katanya.
Dilain tempat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten HST Fakhruddin saat meninjau lokasi UNBK juga menyampaikan bagi sekolah MTs yang tidak mempunyai laboratorium komputer, pelaksaan UNBK dipindahkan ke Madrasah Aliyah terdekat atau MTs yang mempunyai fasilitas komputer lengkap.
"Alhamdulillah juga Tahun ini seluruh MTs di bawah naungan Kementerian Agama 100 persen mengikuti UNBK," katanya.
Jadwal UNBK atau disebut juga Computer Based Test (CBT) akan berlangsung dari tanggal 23-26 April 2018 yang pada hari pertama adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dilanjutkan dengan Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan ALam (IPA).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala Dinas Pendidikan HST melalui Kasi Kurikulum SMP Badaruddin, Senin (23/4) di Barabai menjelaskan memang sempat ada gangguan pelaksanaan UNBK hari pertama karena server dari pusat offlinen namun tidak semua sekolah.
"Karena servernya dari pusat, kita tidak bisa berbuat apa-apa dan cuma bisa menunggu perbaikan secepat mungkin agar peserta dan panitia tidak panik," katanya.
Mengatasi hal tersebut Badar menuturkan bahwa kebijakan daerah adalah memberikan tambahan waktu sesuai dengan hak peserta UNBK yaitu penambahan waktu sesuai dengan keterlambatan.
"Alhamdulillah tidak berapa lama server kembali online dan UNBK bisa dilanjutkan dengan aman dan tertib," katanya.
Menurutnya setelah dilakukan pantauan dan koordinasi ternyata masalah server ini seluruh Indonesia bermasalah di hari pertama tidak hanya sekolah-sekolah di Bumi Murakata.
"Kami berharap panitia dan peserta UNBK tidak lagi panik dan mudah-mudahan pada hari kedua besok tidak ada lagi gangguan dan berlangsung lancar," ujarnya.
Diterangkannya untuk jumlah peserta UNBK tingkat SMP di Kabupaten HST adalah sebanyak 4.378 siswa yang terdiri dari 43 SMP dan 21 MTs.
"Tahun ini seluruh SMP dan MTs di HST sudah 100 persen menerapakan ujian Nasional berbasis UNBK, tidak ada lagi yang menggunakan kertas," katanya.
Dilain tempat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten HST Fakhruddin saat meninjau lokasi UNBK juga menyampaikan bagi sekolah MTs yang tidak mempunyai laboratorium komputer, pelaksaan UNBK dipindahkan ke Madrasah Aliyah terdekat atau MTs yang mempunyai fasilitas komputer lengkap.
"Alhamdulillah juga Tahun ini seluruh MTs di bawah naungan Kementerian Agama 100 persen mengikuti UNBK," katanya.
Jadwal UNBK atau disebut juga Computer Based Test (CBT) akan berlangsung dari tanggal 23-26 April 2018 yang pada hari pertama adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dilanjutkan dengan Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan ALam (IPA).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018