Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memuji penanganan sampah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, khususnya sampah pelastik.
Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 KLHK RI Rosa Titien Ratnawati dalam road shownya di Banjarmasin untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2018 di Menara Pandang Siring Sungai Martapura, Minggu, menyatakan, Banjarmasin masuk daerah yang mampu dengan baik menangani sampah plastik.
Sebab, ungkap dia, sejak 2016, Kota Banjarmasin sudah menerapkan dengan baik untuk toko moderen tidak lagi menyediakan kantong atau tas pelastik bagi kunsumennya.
Bahkan, ungkap dia, dari usaha penanganan sampah kantong pelastik melalui peraturan wali kota itu, mampu mengurangi hingga 52 juta lembar kantong keresek tersebut selama dua tahun.
"Ini adalah pencapaian luar biasa bagi bumi kita untuk menjaganya dari limbah sampah pelastik yang sangat lama baru bisa hancur, kabupaten/kota lain harus mencontoh Banjarmasin," papar Rosa Titien.
Dia juga menulai, sungai besar di Banjarmasin, khususnya sungai Martapura juga mulai kurang sampah pelatiknya, hal ini juga menunjukkan sudah besarnya kepedulian masyarakatnya untuk tidak membuang sampah ke sungai.
"Saya senang melihat kondisi sungai Banjarmasin, padahal sudah bagian yang paling hilir, meskipun tetap ada sampah, tapi banyak yang organik, bukan plastik," katanya.
Dia berharap, Kota Banjarmasin bisa meningkatkan penanganan sampah di sungai ini lebih baik lagi, sehingga sampahnya tidak sampai masuk ke laut.
"Sebab sampah di laut saat ini sudah sangat besar, kita bersama-sama harus menanganinya, sebab 2025 kita tergetkan tidak ada lagi sampah mencemari lautan," paparnya.
Rosa Titien menyebutkan, dari data 2017, produksi sampah nasional mencapai 65,7 juta ton, ini menjadi tanggungjawab bersama untuk menguranginya.
"Jadi targetnya kedepan, 30 persen sampah itu bisa dikurangi, 70 persennya bisa ditangani, hingga tidak ada lagi sampah yang mencemari lingkungan, sebab ini demi kelansungan kehidupan kita bersama juga," paparnya.
Dari itu, ungkap dia, Kota Banjarmasin diharap bisa menjadi pelopor program pengurangan sampah ini secara nasional, hingga tema peringatan hari peduli sampah 2018 ini "Sayangi bumi, bersihkan dari sampah" dapat terwujud paling lambat 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 KLHK RI Rosa Titien Ratnawati dalam road shownya di Banjarmasin untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2018 di Menara Pandang Siring Sungai Martapura, Minggu, menyatakan, Banjarmasin masuk daerah yang mampu dengan baik menangani sampah plastik.
Sebab, ungkap dia, sejak 2016, Kota Banjarmasin sudah menerapkan dengan baik untuk toko moderen tidak lagi menyediakan kantong atau tas pelastik bagi kunsumennya.
Bahkan, ungkap dia, dari usaha penanganan sampah kantong pelastik melalui peraturan wali kota itu, mampu mengurangi hingga 52 juta lembar kantong keresek tersebut selama dua tahun.
"Ini adalah pencapaian luar biasa bagi bumi kita untuk menjaganya dari limbah sampah pelastik yang sangat lama baru bisa hancur, kabupaten/kota lain harus mencontoh Banjarmasin," papar Rosa Titien.
Dia juga menulai, sungai besar di Banjarmasin, khususnya sungai Martapura juga mulai kurang sampah pelatiknya, hal ini juga menunjukkan sudah besarnya kepedulian masyarakatnya untuk tidak membuang sampah ke sungai.
"Saya senang melihat kondisi sungai Banjarmasin, padahal sudah bagian yang paling hilir, meskipun tetap ada sampah, tapi banyak yang organik, bukan plastik," katanya.
Dia berharap, Kota Banjarmasin bisa meningkatkan penanganan sampah di sungai ini lebih baik lagi, sehingga sampahnya tidak sampai masuk ke laut.
"Sebab sampah di laut saat ini sudah sangat besar, kita bersama-sama harus menanganinya, sebab 2025 kita tergetkan tidak ada lagi sampah mencemari lautan," paparnya.
Rosa Titien menyebutkan, dari data 2017, produksi sampah nasional mencapai 65,7 juta ton, ini menjadi tanggungjawab bersama untuk menguranginya.
"Jadi targetnya kedepan, 30 persen sampah itu bisa dikurangi, 70 persennya bisa ditangani, hingga tidak ada lagi sampah yang mencemari lingkungan, sebab ini demi kelansungan kehidupan kita bersama juga," paparnya.
Dari itu, ungkap dia, Kota Banjarmasin diharap bisa menjadi pelopor program pengurangan sampah ini secara nasional, hingga tema peringatan hari peduli sampah 2018 ini "Sayangi bumi, bersihkan dari sampah" dapat terwujud paling lambat 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018