Paringin, (Antaranews Kalsel) - Dalam kampanye "Three Ends" orang nomor satu dalam pemerintahan kabupaten berjuluk Bumi Sanggam, yakni Kabupaten Balangan, meminta stop kekerasan terhadap perempuan dan akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Bupati Balangan, H Ansharuddin mengingatkan agar masyarakat lebih peka terhadap orang terdekat dan lingkungan sekitarnya, dalam upaya melindungi kaum perempuan dan anak-anak.
Three Ends itu sendiri merupakan program pemerintah pusat dalam upaya mengakhiri "Tiga Masalah" terhadap perempuan dan anak yang kerap terjadi di Indonesia.
Three Ends atau Tiga masalah itu yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak (End Violence Against Women and Children), mengakhiri perdagangan manusia (End Human Trafficking) dan mengakhiri kesenjangan ekonomi (End Barriers To Economic Justice).
Dijelaskan, Ini sebagai bentuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan sekaligus menekan kasus kekerasan pada perempuan, kampanye hentikan kekerasan pada perempuan ini penting, karena three ends ini sendiri, merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mensosialisasikan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak di Indonesia, khususnya di Kabupaten Balangan.
"Saya berharap dan berpesan program perlindungan terhadap perempuan dan anak atau program Three Ends dapat terus dikampanyekan dan disosialisasikan, serta diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat," sampainya.
Gambaran mengenai bagaimana urgensi dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang muaranya tidak hanya cukup pada penanganan korban tapi juga upaya preventif kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Upaya preventif ini membutuhkan dukungan dan kerjasama berbagai unsur untuk turut mensosialisasikan stop kekerasan pada perempuan dan anak," imbaunya.
Dikatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Balangan melalui berbagai program perlindungan tidak sepenuhnya mampu menjangkau jauh kedalam masyarakat jika tidak dibantu oleh peran serta masyarakat sendiri.
Hal ini diantaranya karena masih adanya pandangan baik dari korban atau masyarakat yang menganggap bahwa masalah kekerasan dalam rumah tangga adalah urusan intern keluarga yang bersangkutan.
"Untuk itu pelihara dan jaga selalu keluarga dan anak-anak kita, serta berkomitmen menjaga dan melindungi perempuan dan anak tanpa adanya diskriminasi," pintanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Bupati Balangan, H Ansharuddin mengingatkan agar masyarakat lebih peka terhadap orang terdekat dan lingkungan sekitarnya, dalam upaya melindungi kaum perempuan dan anak-anak.
Three Ends itu sendiri merupakan program pemerintah pusat dalam upaya mengakhiri "Tiga Masalah" terhadap perempuan dan anak yang kerap terjadi di Indonesia.
Three Ends atau Tiga masalah itu yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak (End Violence Against Women and Children), mengakhiri perdagangan manusia (End Human Trafficking) dan mengakhiri kesenjangan ekonomi (End Barriers To Economic Justice).
Dijelaskan, Ini sebagai bentuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan sekaligus menekan kasus kekerasan pada perempuan, kampanye hentikan kekerasan pada perempuan ini penting, karena three ends ini sendiri, merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mensosialisasikan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak di Indonesia, khususnya di Kabupaten Balangan.
"Saya berharap dan berpesan program perlindungan terhadap perempuan dan anak atau program Three Ends dapat terus dikampanyekan dan disosialisasikan, serta diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat," sampainya.
Gambaran mengenai bagaimana urgensi dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang muaranya tidak hanya cukup pada penanganan korban tapi juga upaya preventif kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Upaya preventif ini membutuhkan dukungan dan kerjasama berbagai unsur untuk turut mensosialisasikan stop kekerasan pada perempuan dan anak," imbaunya.
Dikatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Balangan melalui berbagai program perlindungan tidak sepenuhnya mampu menjangkau jauh kedalam masyarakat jika tidak dibantu oleh peran serta masyarakat sendiri.
Hal ini diantaranya karena masih adanya pandangan baik dari korban atau masyarakat yang menganggap bahwa masalah kekerasan dalam rumah tangga adalah urusan intern keluarga yang bersangkutan.
"Untuk itu pelihara dan jaga selalu keluarga dan anak-anak kita, serta berkomitmen menjaga dan melindungi perempuan dan anak tanpa adanya diskriminasi," pintanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018