Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Program Tebar Pesona Polres Banjarbaru yang salah satunya Pemolisian Masyarakat (Polmas), yakni satu polisi satu RT dan satu polisi satu RW mendapat respon positif dari masyarakat hingga menjadi  wadah tempat curhatnya warga.

"Tidak hanya masalah kamtibmas saja yang dilaporkan oleh Ketua RT maupun Ketua RW, bahkan masalah sosial pun turut diberitahukan juga," ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya, Rabu.

Dia menjelaskan, metode Polmas merupakan cara yang paling efektif untuk melakukan pencegahan dini.

“Untuk laporan yang masuk akan segera kami tindak lanjuti sesuai permasalahan yang disampaikan," ujarnya.

Misalnya terkait kamtibmas, anggota yang langsung bergerak menindaklanjutinya. Sedangkan jika masalah sosial, kesehatan, infrastruktur dan lain sebagainya, Polres mengkoordinasikan dengan instansi terkait.
(Antarakalsel/foto/firman)

Kelana mengungkapkan, dari laporan terakhir yang masuk, ada warga Kelurahan Sungai Besar memberitahukan dampak limbah yang ditimbulkan salah satu warung makan yang sangat mengganggu warga sekitar.

Kemudian ada juga warga melaporkan  adanya dua orang yang terserang penyakit Demam Berdarah (DBD) kepada Bripka Eroy Aryadi di Kelurahan Loktabat Utara.

"Di Kelurahan Mentaos, Brigadir Rina Susanti menerima laporan tentang tuntutan paguyuban warga Semarang yang meminta pengembalian modal kepada humas perusahaan plasma sawit di Marabahan," tandas Kelana.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018