Paringin, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Balangan, menurut H Ansharuddin, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Secara sepintas, potensi ekonomi Balangan, baik sebagai produsen maupun konsumen, bisa dilihat dari pertambahan jumlah penduduk.

Pertambahan jumlah penduduk tersebut sebagian besar bukan berasal dari faktor kelahiran, melainkan karena faktor migrasi, yakni banyaknya orang dari luar Balangan yang berdatangan, mencari penghidupan dan menetap di kabupaten berjuluk Bumi Sanggam tersebut.

Disampaikan Bupati Balangan, bahwa siapapun yang sudah menjadi warga Balangan, yang diperlukan adalah semangat usaha dan kreativitas. Semangat usaha harus mewujud dalam ketekunan, sedangkan kreativitas harus mewujud dalam berbagai bentuk, mulai dari inovasi produk, inovasi pelayanan, terobosan dalam pemasaran, dan sebagainya.

Lebih dari itu, upaya mengangkat perekonomian daerah juga harus dilaksanakan secara serentak dan bersinergi antar-bidang. 

"Semua instansi dan semua kalangan memang harus sama-sama bergerak dan saling bersinergi. Harus ada komunikasi antar bidang, interaksi, dan saling melengkapi," ujarnya.

Dikatakan, untuk memberdayakan masyarakat itu, yang paling tepat adalah dimulai dengan memanfaatkan potensi yang ada di kalangan dan lingkungan masyarakat itu sendiri. 

"Artinya, tidak tergantung kepada pihak luar. Apapun potensi itu, baik berupa hasil budidaya, produk kerajinan, kebiasaan atau keterampilan yang umum dikuasai, fungsi lingkungan yang mendukung ketersediaan atau produksi komoditas tertentu, tradisi, jumlah penduduk, dan sebagainya, semua itu bisa diterjemahkan sebagai potensi, dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan manfaatnya," urainya.

Dan satu hal lagi yang kami ingin kita semua memahami, yaitu jika kita melihat orang sukses, jangan meniru kesuksesannya. Itu keliru. Seharusnya yang kita tiru dari orang sukses adalah perjuangannya, semangatnya, ketekunannya, inovatifnya, yang membuat orang tersebut sukses. 

"Sama halnya kita melihat orang kaya. Orang bermobil mewah, kita hendak bermobil mewah juga. Kalau kita membeli mobil mewah juga, kita yang sengsara membayar kreditnya. Seharusnya kita tidak perlu meniru membeli atau memakai mobil mewah. Yang perlu ditiru adalah kerja kerasnya, yang mengantarkannya jadi orang kaya," jelasnya.

Ia berharap, dengan melihat segala kemajuan dan keberhasilan para pelaku ekonomi di Balangan, mudah-mudahan dapat menjadi penambah motivasi bagi masyarakat dalam membangun dan mengembangkan usaha di bumi sanggam.

Bahkan lanjutnya, para pedagang makanan, pentolan bakso, mie ayam, yang mulanya merupakan warga pendatang dari luar pulau, kini sudah memiliki lahan dan rumah serta motor bahkan mobil. 

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018