Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menyiapkan sejumlah bahan kebutuhan pokok untuk didistribusikan ke lokasi bencana angin puting beliung di Kecamatan Pulau Sembilan.

Sekretaris BPBD Kabupaten Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya, di Kotabaru, Jumat, mengatakan bantuan akan dikirim dengan armada kapal perintis.

Mungkin pada malam Minggu ada yang berangkat dari Kotabaru ke Pulau Sembilan, kata Rusian.

Bantuan terdiri atas 55 dus air mineral, 55 kilogram gula pasir, 55 dus minuman kemasan, 55 liter minyak goreng, 55 kaleng sarden, dan 110 dus mi instan. Jumlah bantuan itu diperkirakan cukup untuk persediaan seminggu.

Ini bantuan tahap awal dan setelah itu beberapa anggota BPBD akan mendata untuk merehabilitasi dan merekonstruksi, kata Rusian.

BPBD memiliki pos dana stimulan untuk bantuan bahan material bagi korban bencana alam.

Pihaknya akan mengupayakan bantuan dari pemerintah provinsi karena jumlah warga yang terdampak bencana ini cukup banyak.

Bupati Kotabaru Sayed Jafar berencana meninjau langsung lokasi bencana jika kondisi cuaca memungkinkan.

"Kepada warga kita yang mendapat musibah semoga bisa tabah, mudah-mudahan dalam beberapa hari ini kondisi cuaca bersahabat sehingga kami bisa berkunjung ke sana," katanya.

Paskakejadian ini, katanya, pemerintah tengah mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu ditempuh, seperti perlu tidaknya merelokasi warga yang tinggal terlalu dekat dengan laut.

Melihat kondisi cuaca saat ini, katanya, kalau bisa aktivitas melaut dihindari terlebih dahulu. Kemudian rumah-rumah yang di pinggir pantai akan dilihat camat apakah perlu direlokasi.

Pada Kamis (22/3) angin puting beliung terjadi di Kecamatan Pulau Sembilan, sekitar 114 mil laut dari ibu kota Kabupaten Kotabaru. Data sementara yang terdampak musibah ini ada 48 rumah di Desa Tengah dan 20 buah rumah di Desa Tanjung Nyiur.

Di daerah pesisir barat ada sekitar 20 rumah yang rusah parah, selebihnya rusang ringan. Banyak pohon-pohon besar menjatuhi rumah warga, ujar Kepala Desa Tengah Andi Sadriannur.

Terjadinya puting beliung ini mengejutkan warga di dua desa tersebut lantaran terjadi di akhir musim angin barat. Puncak musim angin barat yang membawa cuaca ekstrem sudah berlalu awal tahun.

 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018