General Manager PT PLN Kalimantan Selatan dan Tengah Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan,50 persen gangguan sistem kelistrikan di dua provinsi itu akibat pohon dan bencana alam atau cuaca.

"Gangguan listrik di Kalsel dan Kalteng bukan karena kurangnya pasokan batubara tetapi karena pohon dan cuaca," kata Yuddy di Banjaramsin, Minggu.

Dia membantah bahwa seringnya terjadi pemadaman akibat kekurangan pasokan batubara.

Dari data PLN, kata dia, selama 2011 telah terjadi gangguan sistem kelistrikan di Kalsel dan Kalteng sebanyak 1.452 gangguan atau pemadaman.

Dari jumlah pemadaman tersebut, sebanyak 766 kali atau 52,75 persen akibat pohon karet, mangga dan beberapa pohon produktif masyarakat lainnya yang tidak boleh ditebang kendati mengganggu sistem kelistrikan.

Jumlah tersebut, kata dia, turun dibanding 2010 yang mencapai 1.679 gangguan di mana sebanyak 905 diakibatkan oleh gangguan pohon.

Pada 2011, selain pohon, gangguan lainnya yaitu akibat gangguan di gardu karena binatang maupun umbul-umbul, pencurian serta kerusakan pada alat atau jaringan kelistrikan.

Saat ini Kalsel dan Kalteng sering mengalami pemadaman listrik, selain pemadalam yang sudah terjadwal karena adanya perbaikan sistem juga sering terjadi pemadaman tidak terjadwal atau tanpa pemberitahuan.

Kondisi tersebut, sangat merugikan masyarakat, bukan hanya rumah tangga tetapi juga kalangan industri karena produksi yang harus mereka hasilkan terhenti yang pada akhirnya juga mengganggu pertumbuhan ekonomi daerah ini.

Sebagaimana terjadi pada Jumat (20/4), terjadi pemadaman hampir satu hari penuh, kondisi tersebut berlanjut hingga Sabtu (21/4) yang juga terjadi pemadaman hingga beberapa kali.

Pemadaman juga terjadi pada saat peserta Ujian Nasional melaksanakan ujian Bahasa Inggris listening sehingga mengganggu pelaksanaan UN di Banjarmasin.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin berharap kondisi kelistrikan di Kalsel terus membaik. Jangan sampai Kalsel ibarat "ayam mati di lumbung padi".

"Jangan sampai Kalsel yang selama ini pemasok batu bara ke beberapa daerah bahkan negara lain, justru kekurangan energi," katanya.

Gubernur berharap dengan diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga uap (PLTU) Asam-Asam unit tiga dan empat, kemudina dilanjutkan dengan unit lima, enam dan tujuh Kalsel benar-benar akan segera terpenuhi kebutuhan listriknya.(B/A)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012