Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, meminta masyarakat membongkar dam di hulu sungai Gunung Mandin Desa Semayap, Kecamatan Pulaulaut Utara.


Wakil Bupati Kotabaru Burhanudin, Rabu mengatakan Sungai Gunung Mandin merupakan salah satu sumber air baku yang menyuplai instalasi pengolahan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

"Kalau ini dipakai juga oleh masyarakat akan memengaruhi debitnya sehingga suplai kepada pelanggan akan terganggu," katanya.

Sebelumnya pembangunan dam itu dikerjakan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, namun beberapa bulan lalu proyek telah dihentikan.

Selain berdampak pada suplai air baku PDAM, juga karena lokasi proyek berada di kawasan hutan lindung.

"Saya tidak tahu persis soal proyek itu, tapi mungkin karena pemerintah juga tidak tahu mana-mana kawasan hutan lindung itu. Kemudian setelah tahu, akhirnya dihentikan," kata Burhanudin.

Setelah proyek dihentikan, pembangunan ternyata dilanjutkan oleh masyarakat.

Kini hulu sungai diperangkap oleh dam berukuran 12x7 meter dan kedalaman sekitar dua meter. Di bagian bawah dam dipasang pipa-pipa kecil untuk mengalirkan air.

"Setelah ini kita akan bertemu dengan pengelola, kita lakukan pendekatan dan berikan pengertian kepada masyarakat. Ini harus dibongkar," tegas Wabup.

Ia menambahkan untuk sumber air bagi masyarakat, selama ini sudah ada sebuah dam swadaya dengan debit yang mencukupi.

Sementara itu, Direktur PDAM Kotabaru Nor Ipansyah mengharapkan pemerintah daerah mengambil tindakan cepat agar tidak mengganggu pelayanan publik.

"Kebetulan beberapa hari ini hujan jadi air melimpah. Tapi kalau dua minggu tidak hujan, aliran air tertutup dan suplai air ke instalasi makin kecil," katanya.

Dijelaskannya sungai Gunung Mandin menyuplai sekitar 40 persen air baku ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Rely, sisanya dari Waduk Gunung Ulin.

Jika suplai air baku terganggu, maka ada sedikitnya lima ribu pelanggan yang terdampak.

"Kita tidak mempermasalahkan dam milik masyarakat yang sudah ada. Yang dipermasalahkan hanya dam yang baru ini karena berada di wilayah aliran sungai air baku PDAM dan bangunannya menutup seluruh badan sungai," tandasnya.
 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018