Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Operasi Keselamatan Intan 2018 yang resmi digelar mulai Senin (5/3), Satgas Preemtif dari Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel mulai menggencarkan sosialisasi kepada pengguna jalan.

"Sejak Apel Gelar Pasukan pada Kamis, 1 Maret lalu, kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar mengetahui adanya Ops Keselamatan Intan yang dilaksanakan Polda Kalsel dan jajaran Polres," kata Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Kalsel AKBP Nina Rahmi di Banjarmasin, Minggu.

Dikatakannya, sosialisasi dilakukan melalui imbauan, sapaan dan membetulkan tali helm agar klik kepada pengendara ketika berhenti di persimpangan lampu lalu lintas (traffic light).

"Selalu kami ingatkan kepada pengendara jika disiplin berlalu lintas adalah penghantar ke tempat tujuan dan ikhtiar selamat di jalan raya," ujarnya.

Operasi Keselamatan Intan akan berlangsung selama 21 hari terhitung
5 sampai 25 Maret 2018. Operasi yang dulunya bernama Operasi Simpatik itu lebih mengedepankan upaya preemtif dan preventif, yakni Dikmas Lantas dengan persentase 80 persen. Sedangkan penindakan seperti razia hanya 20 persen.

Adapun beberapa sasarannya, ungkap Nina, diantaranya tidak membiarkan anak di bawah umur mengemudikan kendaraan baik roda dua maupun roda empat, berboncengan lebih dari satu orang, pengendara yang melawan arus dan melanggar batas kecepatan serta  menggunakan handphone saat berkendara.

Petugas di lapangan juga akan terus mengingatkan kepada pengendara agar selalu gunakan helm dan diklik, termasuk bagi pembonceng dan anak-anak.

"Untuk roda empat atau lebih juga wajib menggunakan sabuk keselamatan atau safety belt dan tidak mengemudikan kendaraan dalam pengaruh obat, Miras dan Narkoba," tandas Nina.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018