Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Penyuluh Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan meminta kepada peternak sapi untuk terus mewaspadai  sapinya agar tidak terserang penyakit jembrana atau keringat darah dengan cara memeriksakan secara rutin ke penyuluh peternakan terdekat.

"Ciri-ciri sapi terserang penyakit jembrana di antaranya, ada bercak-bercak, muntah dan demam tinggi, apabila dibiarkan tidak diperiksa dan diobati maka bisa menimbulkan kematian," ujar Penyuluh Peternakan DesaTampang, Kecamatan Takisung Jamsari, di Pelaihari, Kamis (1/3).

Menurut dia, penyakit jembrana sendiri berasal dari Provinsi Bali dan pernah terjadi tiga tahun lalu menyerang ternak sapi milik peternak di wilayah Tanah Laut.

"Untuk itu kita juga mewaspadai sapi luar Tanah Laut masuk ke sini, terkecuali sudah dikarantina dan diperiksan kesehatannya. Kalau tidak demikian dikhawatirkan bisa membawa bibit penyakit," terangnya.

Dijelaskannya, saat ini penyuluh peternakan di Tanah Laut berjumlah 100 orang dan dari jumlah itu 90 orang berstatus ASN sedangkan sisanya honorer, sementara jumlah desa dan kelurahan di Tanah Laut berjumlah 135.

"Seharusnya satu desa atau kelurahan satu penyuluh peternakan, sehingga cukup efektif memberikan penyuluhan kepada peternak sapi maupun lainnya," tandasnya.

Apalagi saat ini, ungkap dia, jumlah populasi sapi di Tanah Laut 75 ribu ekor tentunya pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara rutin agar terjaga kesejatannya.

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018