Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, H Ibnu Sina meyakini, adanya aplikasi "Go Kelotok" dalam program Banjarmasin Smart City akan makin menghidupkan jasa transportasi sungai di daerah tersebut.
Sebab, ungkap dia saat peluncuran Banjarmasin Smart City di Balaikota, Rabu, "Go Kelotok" akan memberi kemudahan dan harga pasti masyarakat dalam membutuhkan jasa transportasi sungai khas sungai Martapura tersebut.
"Seperti aplikasi Gojek atau Greb juga pada jasa transportasi darat dalam memberikan kemudahan pemesanannya," ungkap Ibnu Sina.
Langkah pemerintah kota menciptakan aplikasi ini pada websit "Ayo Ke Banjarmasin" dalam salah satu bagian program Banjarmasin Smart City atau kota pintar sebagai cara menghidupkan dan melestarikan transportasi sungai.
"Sebab Kota Banjarmasin sangat terikat sejarah akan fungsi transportasi sungainya dari masa kemasa," paparnya.
Sebagai kota yang memiliki setidaknya sekarang ada 120 buah aliran sungai aktif, Banjarmasin harus terus bisa memanfaatkan itu sebagai alternatif jalur transportasi untuk mengatasi terjadinya kemacetan di jalur darat.
"Sehingga, kita tetap fokus program kerja pada tahun ini untuk memperbaiki, merevitalisasi dan membersihkan sungai-sungai daerah kita ini, tidak hanya untuk melancarkan trasportasi sungai tapi untuk pariwisata juga," ujar Ibnu Sina.
Sebab, papar dia, sungai merupakan jantung dan andalan pariwisata kota ini, di mana bagiannya ada transportasi sungai sebagai penunjangnya.
Karena, ujar Ibnu Sina, salah satu idola pariwisata daerah ini adalah jelajah sungai menggunakan kelotok, menyusuri rumah-rumah pinggir sungai yang mentontonkan kebudayaan masyarakatnya.
Menurut dia, dengan banyaknya wisatawan melakukan perjalanan wisata susur sungai ini, transportasi sungai Banjarmasin kini hidup kembali dan membawa kesejahteraan ekonomi para pelakunya.
Bahkan, ungkap Ibnu Sina, saat ini tercatat lebih 80 unit kelotok yang aktif sebagai transportasi wisata di sepanjang sungai Martapura ini.
"Sebagian sopir kelotok ini sudah ikut program aplikasi " Go Kelotok" ini, sebagian lain secara bertahap akan difasilitasi pemerintah kota untuk juga masuk," paparnya.
Untuk menunjang kemudahan penumpang, dalam hal ini pemerintah kota akan juga memperbaiki dermaga-dermaga sungai.
"Saya pastikan pemerintah kota akannkonsen untuk menghidupkan transpirtasi sungai ini, hingga kembali menjadi idola transportasi umum di Banjarmasin," pungkasnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Sebab, ungkap dia saat peluncuran Banjarmasin Smart City di Balaikota, Rabu, "Go Kelotok" akan memberi kemudahan dan harga pasti masyarakat dalam membutuhkan jasa transportasi sungai khas sungai Martapura tersebut.
"Seperti aplikasi Gojek atau Greb juga pada jasa transportasi darat dalam memberikan kemudahan pemesanannya," ungkap Ibnu Sina.
Langkah pemerintah kota menciptakan aplikasi ini pada websit "Ayo Ke Banjarmasin" dalam salah satu bagian program Banjarmasin Smart City atau kota pintar sebagai cara menghidupkan dan melestarikan transportasi sungai.
"Sebab Kota Banjarmasin sangat terikat sejarah akan fungsi transportasi sungainya dari masa kemasa," paparnya.
Sebagai kota yang memiliki setidaknya sekarang ada 120 buah aliran sungai aktif, Banjarmasin harus terus bisa memanfaatkan itu sebagai alternatif jalur transportasi untuk mengatasi terjadinya kemacetan di jalur darat.
"Sehingga, kita tetap fokus program kerja pada tahun ini untuk memperbaiki, merevitalisasi dan membersihkan sungai-sungai daerah kita ini, tidak hanya untuk melancarkan trasportasi sungai tapi untuk pariwisata juga," ujar Ibnu Sina.
Sebab, papar dia, sungai merupakan jantung dan andalan pariwisata kota ini, di mana bagiannya ada transportasi sungai sebagai penunjangnya.
Karena, ujar Ibnu Sina, salah satu idola pariwisata daerah ini adalah jelajah sungai menggunakan kelotok, menyusuri rumah-rumah pinggir sungai yang mentontonkan kebudayaan masyarakatnya.
Menurut dia, dengan banyaknya wisatawan melakukan perjalanan wisata susur sungai ini, transportasi sungai Banjarmasin kini hidup kembali dan membawa kesejahteraan ekonomi para pelakunya.
Bahkan, ungkap Ibnu Sina, saat ini tercatat lebih 80 unit kelotok yang aktif sebagai transportasi wisata di sepanjang sungai Martapura ini.
"Sebagian sopir kelotok ini sudah ikut program aplikasi " Go Kelotok" ini, sebagian lain secara bertahap akan difasilitasi pemerintah kota untuk juga masuk," paparnya.
Untuk menunjang kemudahan penumpang, dalam hal ini pemerintah kota akan juga memperbaiki dermaga-dermaga sungai.
"Saya pastikan pemerintah kota akannkonsen untuk menghidupkan transpirtasi sungai ini, hingga kembali menjadi idola transportasi umum di Banjarmasin," pungkasnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018