Barabai, (Antaranews Kalsel) - Unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Labuan Amas Utara (LAU), Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan kepala desa di wilayah itu sepakat untuk menggiatkan dan mengaktifkan kembali ronda malam, menyusul maraknya isu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tentang ancaman terhadap para ulama akhir-akhir ini.
Kesepakatan itu diambil setelah rapat koordinasi (rakoor) seluruh unsur Muspika LAU dengan pengurus MUI, pengurus pondok pesantren dan kepala desa se Kecamatan LAU di Kantor Camat LAU Kasarangan, Senin (2/26).
Camat LAU Muhammad Anhar melalui Kasi Trantib dan Linmas Syarifudin Effendi menyampaikan bahwa di forum rakoor terungkap bahwa ancaman terhadap ustadz di pondok-pondok pesantren yang ada di Pemangkih tidak pernah ada terjadi.
"Isu PKI dan ancaman terhadap para ulama itu hanya berita hoax dan tidak terbukti kebenarannya namun diharapkan para santri dan masyarakat tetap waspada," katanya.
Jika ada hal-hal yang mencurigakan diharapkan secepatnya langsung lapor ke pihak yang berwajib yaitu kepolisian atau bhabinkamtibmas dan babinsa yang ada di Desa.
"Kami juga berharap kepada warga jangan langsung share berita-berita hoax di media sosial yang belum tentu kebenaranya sehingga mengakibatkan keresahan di masyarakat," katanya.
Dia juga menjelaskan agar warga jangan sampai terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas hingga adanya kecurigaan-kecurigaan yang berlebihan terhadap suatu masalah yang saat ini berkembang.
"Terkait adanya drone yang mengitari pondok pesantren beberapa waktu yang lalu, sampai saat ini belum bisa dilacak atau dibenarkan apakah itu drone atau tidak," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018