Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan terus berupaya menggenjot jumlah usaha pengolahan produk perikanan agar bisa memanfaatkan hasil perikanan yang melimpah.

Kepala seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Sri Yulia Rachmawati di Amuntai, Jum'at mengatakan, produksi ikan budidaya mencapai 9.595, 85 ton dan produksi ikan tangkap sebesar 12.210,5 ton sangat sayang jika tidak diolah menjadi produk makanan yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Berbagai diveraifikasi olahan makanan dari bahan ikan selalu kita sosialisasikan kepada masyarakat untuk meningkatkan pendapatan serta membentuk kelompok agar bisa dibina dan memdapatkan bantuan sarana dan prasarana perikanan," ujar Yulia.

Yulia mengatakan, hingga kini sudah terbentu sebanyak 23 kelompok pengolah dan pemasaran (Poklahsar) yang mendapat pembinaan dan bantuan dari Dinas Perikanan.

Poklahsar ini, kata Yulia, ada yang bergerak dibidang pengolahan produk perikanan seperti usaha kerupuk ikan, Amplang, abon, nugget dan lainnya. Ada pula yang sekedar menjual ikan segar dan ikan kering.

Diakuinya untuk usaha pengolahan produk ikan masih belum banyak yang menggeluti, namun produk makanan yang dihasilkan sudah cukup bervariasi seperti kerupuk ikan, sosis, nugget, abon, kue dan amplang.

"Bahkan sudah ada beberapa pedagang kaki lima yang menjual olahan makanan berbahan ikam seperti pentol bakso, sosis dan nugget," katanya.

Namun beberapa jenis produk olahan ikan seperti dendeng ikan misalnya belum ada yang menggeluti. Bahkan Dinas Perikanan sempat mensosialisasikan untuk pengolahan dengan cara pengasapan ikan kurang mendapat sambutan.

"Untuk bidang pengolahan dan pemasaran memang setiap tahunnya minim anggaran untuk bantuan, di APBD 2018 ini saja tidak ada menu untuk bantuan bidang pengolahan dan pemasaran ikan," terang Yulia lagi.

Bantuan terakhir pernah disalurkan pada 2011, jenis bantuan yang diberikan kepada Poklahsar berupa Frezzer, alat adonan bahan kerupuk, alat pemotong dan alat pemecah es.

Yulia menambahkan, kendala yang dihadapi Dinas Perikanan dalam pengembangan Usaha Pengolahan Produk Perikanan yakni masih adanya pelaku usaha yang tidak mau bergabung dalam kelompok dan lebih memilih melakoni usaha sendiri.

"Padahal bantuan hibah sarana dan prasarana perikanan hanya bisa diberikan kepada kelompok usaha dan bukan usaha perorangan," katanya.

Selain itu, lanjutnya, masih sedikit Usaha Pengolahan produk perikanan yang memiliki ijin usaha ke Dinas Kesehatan padahal perijinan ini penting dalam pemasaran produk.

Meski demikian Dinas Perikanan selalu melakukan uji produk terhadap semua usaha pengolahan dan pemasaran perikanan agar aman jika dikonsumsi oleh masyarakat.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018