Banjarmasin,(Antaranews Kalsel)-Ketua Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kalimantan Selatan H Saibani mengatakan sejak Selasa (20/2) hingga Rabu (21/2) pihaknya telah menggelontorkan pasokan gas ke seluruh wilayah di Kalimatan Selatan.

Menurut Saibani di Banjarmasin Rabu, pihaknya telah mendistribusikan gas elpiji khususnya tiga kilogram jauh dari kebutuhan sebelum terjadi kelangkaan.

Biasanya, tambah dia, distribusi elpiji tiga kilogram se Kalsel hanya berkisar 300-350 metrik ton per hari, dan pada selasa (20/2) pihaknya telah menambah distribusi menjadi 360 metrik ton, dan hari ini Rabu (21/2) Hiswana Migas kembali mendistribusikan 370 metrik ton.

"Memang sejak beberapa hari terakhir, distribusi elpiji, terutama yang tiga kilogram berkurang dari biasanya, hanya berkisar antara 245 metrik ton," katanya.

Berkurangnya distribusi tersebut, tambah dia, akibat cuaca buruk sehingga kapal kecil yang biasanya mengangkut elpiji dari berbagai daerah, tidak boleh berlayar.

Kini kondisi tersebut sudah kembali normal, beberapa kapal pengangkut elpiji sudah bisa berlayar dan merapat seperti biasa, sehingga pasokan kembali normal.

"Saat ini distribusi kembali normal, dan pasokan kita sudah cukup aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi," katanya.

Saibani menghimbau, agar situasi yang terjadi saat ini, tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan lebih, sebaiknya masyarakat tidak panik.

Kepanikan masyarakat yang terjadi saat ini, tambah dia, membuat pengecer lebih mudah untuk mempermainkan harga, sehingga sebaiknya warga membeli gas ke pangkalan resmi.

"Kalau pangkalan yang bermain, kita bisa memberikan teguran dan tindakan, tapi kalau pengecer yang berlaku adalah hukum pasar, berapapun harganya, kalau ada yang membeli, tentu itu tidak bisa disalahkan," katanya.

Selain itu, Saibani juga berharap, agar masyarakat lebih bijak memanfaatkan gas elpiji bersubsidi, terutama bagi industri besar, warga yang mampu dan lainnya.

Menurut dia, gas elpiji tiga kilogram hanya untuk warga yang pendapatnya maksimal Rp1,5 juta, sehingga warga yang pendapatannya diatas jumlah tersebut, tidak berhak memanfaatkan gas bersubsidi.

"Saya harap, warga yang mampu, jangan mengambil haknya warga yang kurang mampu,itu bisa menyusahkan mereka," katanya.

Sebenarnya, tambah dia, bila sesuai dengan ketentuan masyarakat yang berhak, kuota elpiji tiga kilogram di Kalsel sudah melebihi, namun karena pendistribusiannya, banyak yang salah sasaran, akhirnya kuotanya membengkak dari yang seharusnya.

"Orang kaya, seharusnya sudah beralih ke elpiji 5,5 kilogram atau yang 12 kilogram, sehingga tidak menyulitkan maysarakat kurang mampu," katanya.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018