Truk muatan kelapa sawit yang kerap melintasi jalan poros pedesaan di kawasan Desa Maduretno, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan turut memperparah kerusakan jalan.
        
Badan jalan bergelombang bahkan disejumlah titik kondisinya tampak melebar akibat tertekan truk muatan hasil kebun kelapa sawit yang hampir setiap hari melintasi jalan itu.
       
"Ini merupakan salah satu faktor yang memicu kerusakan jalan. Selain itu juga curah hujan yang relatif tinggi beberapa waktu terakhir," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanah Bumbu Sofiani MT di Batulicin, Minggu.
        
Menurut Sofiani, truk yang melintas jalan poros sering kelebihan muatan. Beban truk tidak sebanding kekuatan badan jalan membuat mudah sekali  hancur dan mengakibatkan banyak kubangan.
        
Warga terpaksa ekstra hati-hati saat melintas jalan tersebut. Kecepatan arus lalu lintas hanya berkisar 30-40 km perjam guna menghindari kecelakaan.
        
Hingga kini belum ditemukan solusi yang tepat agar truk muatan kelapa sawit tidak lagi melintasi jalan tersebut.
Hingga kini tidak ada alternatif jalur transportasi lain bagi masyarakat atau pemilik kebun untuk memasarkan hasil hasil panen mereka.
        
"Mau kemana lagi mereka harus lewat sementara tidak ada jalur transportasi khusus yang bisa mereka buat," kata Sofiani.
        
Selain di Karang Bintang kerusakan jalan desa juga terdapat di beberapa kecamatan lain seperti Mantewe dan Kecamatan Kusan Hulu.

Untuk memperbaiki secara keseluruhan jalan tersebut pihaknya memerlukan dana sekitar Rp50-Rp60 miliar yang akan diambil dari alokasi APBD secara bertahap setiap tahun anggaran.
        
"Kami memerlukan dana sekitar Rp50-Rp60 miliar untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut supaya pelaksanaannya cepat terealisasi," katanya.*7*

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010