Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) RI Habib Abdurrahman Bahasyim menyatakan, mulai mensosialisasikan empat pilar kebangsaan di wilayah pedesaan.

Menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI wilayah Kalimantan Selatan ini, di Banjarmasin, Jumat, masyarakat pedesaan harus mendapat pencerahan dan pemahaman dengan baik akan pentingnya memegang empat pilar kebangsaan ini, yakni, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kalau kita sosialisasi di kampus-kampus kan sudah biasa kita lakukan, saatnya kita perluas lagi di pedesaan, agar masyarakat bisa secara menyeluruh mendapatkan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan ini," ujarnya.

Sebagaimana yang baru saja dilaksanakannya di Desa Tatah Balayung, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, Kalsel pada 6 Februari 2018, di mana tempat kegiatan di salah satu rumah warga.

"Antusias masyarakat cukup besar mengikuti kegiatan ini, sehingga kita juga sangat antusias memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga empat pilar kebangsaan ini di pedesaan," tuturnya.

Habib Abdurrahman juga menyatakan, kegiatan yang sama juga dilaksanakannya di daerah pinggiran desa Alalak, Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin Utara, Kalsel pada 7 Februari 2018.

Intinya, kata dia, masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang sangat perlu diberikan pencerahan akan pentingnya menjaga negara dari berbagai masalah yang bisa mencerai persatuan dan kesatuan.

"Sebab, masyarakat desa rentan sekali termakan isu-isu negatif yang tidak jelas kebenarannya, hingga mudah terhasut," paparnya.

Dari itu, kata Habib Abdurrahman, dirinya menjelaskan salah satu materinya tentang bagaimana melawan informasi-informasi yang tidak benar tentang kondisi negara kepada masyarakat di pedesaan itu.

"Jadi saya minta masyarakat desa jangan mudah percaya dengan informasi-informasi yang tidak jelas, apalagi masalah yang bisa memecah belah persatuan," tuturnya.

Dikatakan dia, penyebaran informasi dari mulut ke mulut di masyarakat pedesaan ini adalah hal menjadi kebiasaan, lantaran memang banyak yang belum memiliki pengetahuan tentang dunia maya atau daring, hingga mudah terprovokasi.

Dia berharap, dengan diintensifkannya sosialisasi di daerah pedesaan atau masyarakat terbawah ini, kedamaian akan selalu terjaga, hingga program pembangunan dan ekonomi yang berkelanjutan dari negara akan bisa dipahami dengan jelas tanpa disusupi informasi dan kabar yang bohong.

"Sebab masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang terbesar di negara kita, harus benar-benar dijaga rasa cintanya terhadap tanah air ini, dengan memahami jelas akan empat pilar kebangsaan," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018