Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan raya Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 termasuk angka korban meninggal dunia akibat kecelakaan.


Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Kelana Jaya di Banjarbaru, Rabu mengatakan, jumlah kecelakaan sejak Januari hingga Desember 2017 sebanyak 35 kejadian atau perkara.

"Jumlah itu menurun dibandingkan angka kecelakaan lalu lintas sepanjang 2016 sejak bulan Januari hingga bulan Desember yang tercatat sebanyak 71 kejadian," ujarnya.

Menurut kapolres didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Gustaf Adolp M, selain penurunan jumlah kasus, jumlah korban kecelakaan yang meninggal dunia juga mengalami penurunan.

Disebutkan, jumlah korban meninggal sepanjang 2016 sebanyak 48 orang, 12 orang luka berat dan sebanyak 35 orang mengalami ringan dengan nilai kerugian materi mencapai Rp241,8 juta.

"Jumlah korban meninggal sepanjang 2017 sebanyak 25 orang, luka berat 3 orang, luka ringan 18 orang dan kerugian materi yang juga mengalami penurunan yakni sebesar Rp128,7 juta," ungkapnya.

Ia mengatakan, penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas diantaranya karena fungsi pendidikan dan rekayasa lalu lintas yang dijalankan Satuan Lalu Lintas sudah berjalan dengan baik.

Kemudian, program pendidikan bagi masyarakat juga berjalan baik sehingga menekan angka kecelakaan lalu lintas khususnya pada usia produktif antara 18-30 tahun.

"Kami juga gencar menyosialisasikan peraturan dan larangan berlalu lintas ke masyarakat maupun sekolah-sekolah sehingga menumbuhkan kesadaran berlalu lintas pengguna jalan," ujar dia.

Dikatakan, penyebab kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya lebih banyak karena kesalahan manusia yang kurang fokus saat berkendara sehingga kesadaran harus ditingkatkan.

"Banyak kasus, pengemudi kurang fokus dan lalai menjalankan kendaraan sehingga menjadi penyebab paling banyak kecelakaan lalu lintas di jalan raya," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018