Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Berbagai kesenian khas Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ditampilkan di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/01).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kegiatan yang dilakukan saat Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan tersebut, adalah bentuk soft launching dan promosi dari perhelatan Tabalong Ethnic Festival (TEF) VII yang diinisiasi Perkumpulan Pusaka pada Juli mendatang.
Suguhan tarian, musik, permainan tradisional, serta peragaan busana khas daerah yang dibawakan oleh 40 orang tim gabungan dari Perkumpulan Pusaka dan Kerukunan Keluarga Murung Pudak Jakarta itu, mampu menyedot perhatian para pengunjung CFD.
Tarian Tirik Lalan khas Banjar, tarian Irarami dari Dayak Maanyan, serta permainan bagasing dan balogo, berturut-turut disajikan kepada para penonton. Disambung dengan fashion show dan bagintur bersama para penonton.
Warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Emmanuel Wahyu mengaku sangat menikmati suguhan seni khas Tabalong di CFD ini.
"Ternyata Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Tabalong, punya budaya yang kaya dan menarik, saya jadi tertarik untuk nonton TEF di sana," ungkapnya.
Sementara itu, fotografer asal Bandung yang memiliki minat pada budaya Dayak, Ati Bachtiar, mengapresiasi kegiatan soft launching ini yang menurutnya mampu memadukan budaya Banjar dan Dayak dalam satu kesatuan nan apik.
Ati, yang pernah menerbitkan buku berjudul Telinga Panjang yang mendokumentasikan kehidupan suku Dayak di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat ini, mengutarakan ketertarikannya untuk melihat gelaran Tabalong Ethnic Festival secara langsung.
"Acara-acara budaya seperti ini sangat penting untuk dihadiri oleh para fotografer," katanya.
Apresiasi juga datang dari , Staff Khusus Kementerian PUPR Republik Indonesia Velix Wanggai.
Menurut Velix, berbagai atraksi yang disuguhkan menjadi penegas bahwa Indonesia memiliki kekayaan seni budaya yang sangat kaya.
Ia berharap gelaran soft launching ini bisa mengundang masyarakat untuk menghadiri TEF di Kabupaten Tabalong.
"Semoga, ke depannya, TEF tak hanya menjadi promosi pariwisata daerah, tapi juga promosi pariwisata Indonesia," kata Velix.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018