Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kotabaru dr Nanang menyatakan, pihaknya menargetkan RSUD Kotabaru yang masih tipe C segera naik peringkat menjadi tipe B.

"Untuk menjadi tipe B, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru yang saat ini mempunyai 11 fasilitas layanan, ke depan harus memiliki 21 layanan spesialis," kata Direktur RSUD Kotabaru, Sabtu.

Dikatakan, 21 layanan spesialis tersebut meliputi, empat spesialis dasar (bedah umum, penyakit dalam, anak, kandungan), empat spesialis penunjang medik, delapan spesialis lainnya, dua subspesialis dasar dan tiga spesialis gigi mulut.

Selain menargetkan menjadi rumah sakit tipe B, Direktur RSUD Kotabaru juga menargetkan menjadikan RSUD Kotabaru sebagai RS pendidikan pada 2022, pusat penanganan Multidrug-resistant Tuberculosis (MDR-TB) 2019, dan pusat Onkologi pada 2023.

Selain itu menjadi RSUD Kotabaru sebagai pusat penanganan nyeri pada 2024 dan RSUD Kotabaru lulus akreditasi paripurna pada 2019 dengan dasar hukum UU Nomor 44/2009 tentang Rumah Sakit pasal 40 ayat 1.

Nanang menjelaskan, sasaran RSUD Kotabaru adalah layanan dengan indeks kepuasan masyarakat (IKM) dengan indeks kepuasan 76 persen pada 2018.

Dengan memiliki layanan spesialis sebanyak 11 layanan. Tahun 2018 ditambah tiga menjadi 14 layanan spesialis (Kulit kelamin, Saraf, gizi klinik).

Pada 2019 ditambah satu layanan menjadi 15 layanan spesialis (rehab medik) dan 2020 ditambah satu layanan menjadi 16 layanan spesialis (patologi anatomi).

Selanjutnya pada 2021 ditambah dua layanan menjadi 18 layanan spesialis (bedah tulang, kesehatan jiwa) dan pada 2022 ditambah satu layanan menjadi 19 layanan spesialis (konservasi) serta 2023 ditambah tiga layanan menjadi 22 layanan spesialis (kardiologi, subsp hematologi, sub bedah tumor) dan 2024 ditambah satu layanan menjadi 23 layanan spesialis (subsp nyeri).

Menurut dia, apabila semua itu dapat dipenuhi, maka Rumah Sakit Umum Kotabaru menjadi rumah sakit yang unggul di bidang penanganan TB Paru, RSUD DOTS dan rumah sakit yang unggul di bidang penanganan penyakit kanker.

Selain itu, RSU Kotabaru juga menjadi rumah sakit yang unggul di bidang penanganan nyeri dan menjadi "leading sector" pada layanan yang berbasis ilmu dan teknologi (IT).

Ia mengakui, kondisi RSUD Kotabaru tengah dihadapkan pada beberapa permasalahan. Antara lain kekurangan dokter spesialis, belum ada layanan unggulan, belum terakreditasi paripurna, jumlah pegawai sangat kurang dan bangunan yang sudah tua sehingga sulit untuk pengembangan.

Pelayanan RSUD masih banyak dikeluhkan, kesejahteraan medis dan paramedis serta RSUD perlu subsidi besar.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Hj Ernawati siap mendukung semangat Direktur RSUD Kotabaru untuk menjadikan sebagai rumah sakit tipe B dan memiliki banyak unggulan.

Bupati Kotabaru H Sayed Jafar juga mendukung tekad Direktur RSUD Kotabaru dr Nanang yang begitu sengatnya untuk mengubah kondisi rumah sakit dari tipe C menjadi tipe B.

"Saya sangat mendukung semangat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah H Nanang dan mengenai kelanjutan pembangunan rumah sakit, mulai tahun depan (2019) akan dianggarkan dengan sistem tahun jamak (multi years)," katanya.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018