Paringin, (Antaranews Kalsel) - Cairan Polylab Etanol yang diduga menjadi penyebab hilangnya nyawa dua pelajar remaja, serta menyebabkan belasan lainnya harus mendapatkan perawatan di RSUD Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, ternyata menyebabkan gagal ginjal dan fungsi jantung.

Direktur RSUD Balangan Dr Ferry di Balangan, Selasa, mengungkapkan bahwa salah satu korban meninggal MN (17) yang sempat terdekteksi mengalami gagal ginjal.

"Memang korban meninggal petama WHY (21) mendapatkan reaksi efek serupa, namun tidak ada yang mengungkapkan apa yang ia konsumsi. Hanya dikatakan muntah-muntah, sakit perut, sakit kepala, penglihatan gelap dan lain sebagainya sesuai keluhan pasien," jelasnya.

Kemudian untuk korban meninggal kedua, pasien sudah mengalami kerusakan di ginjal, lambung, usus, dan bagian lainnya yang dilewati cairan tersebut di organ tubuh. Para pasien pun merasa sakit, seakan organ dalam tubuhnya terbakar atau panas.

"Jika sudah masuk ke darah, baik melalui organ tubuh yang luka karena efek tersebut, maka jelas cairan tersebut mempengaruhi fungsi jantung, bahkan mampu membuat jantung berhenti," terangnya.

Alkohol maupun Etanol atau sejenisnya, memang tidak pantas untuk dikonsumsi secara berlebih tanpa takaran dan dosis yang tepat dari balai kesehatan.  

Bahkan ada aturan tertentu pada minuman-minuman berakohol yang dijual, sehingga tidak semudah itu menjadikan setiap jenis Etanol maupun Alkohol bahkan hasil permentasi seperti tuak atau oplosan untuk bisa dijadikan minuman.

Tentu akan mempengaruhi organ-organ vital dalam tubuh, dan efeknya memang ada yang terasa langsung, namun kebanyakannya akan memakan waktu terlebih dahulu.

"Untuk kasus ini, efek Etanol yang dikonsumsi oleh para korban, bisa menimbulkan efek dalam dua hingga lima hari ke depan. Sehingga kita perlu terus memberikan pengawasan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Kita harap para pasien dan keluarga pasien lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan mereka, dan tidak buru-buru dibawa pulang," imbau Dr Ferry.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018