Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kondisi ratusan ruang belajar sekolah di Banjarmasin Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan memerlukan perbaikan segera, agar menjadi layak untuk kegiatan belajar mengajar.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Faisal Hariyadi di Banjarmasin, Kamis mengatakan sekurangnya 350 ruang kelas sekolah di Banjarmasin dalam keadaan rusak.

"Begitu banyaknya ruang sekolah di daerah kita ini yang rusak, sangat memperihatinkan sekali pada masa sekarang ini, harusnya ada upaya melakukan perbaikan cepat agar belajar siswa tidak terganggu," ucap politisi PAN itu.

Faisal berharap, pemerintah kota melakukan program prioritas melakukan perbaikan ruangan-ruangan kelas sekolah banyak yang rusak pada tahun ini.

"Kita di dewan pastinya akan sangat mendukung dengan program ini, demi pendidikan, kita akan setuju alokasi besar pada APBD," ucapnya.

Dikatakan, pendidikan sangatlah penting dalam pembangunan daerah ini, bahkan bisa dikatakan diatas infrastruktur jalan dan jembatan.

Sehingga, tuturnya, harus dilakukan langkah fokus melaksanakannya, meskipun dilakukan secara bertahap, intensitasnya ditingkatkan lagi.

"Kalau kita ketahui yang sekarang ini dilakukan perbaikannya secara bertahap hanya sekitar 65-60 ruangan kelas saja pertahunnya, bisa mencapai tujuh tahun baru selesai, itupun kalau dalam rentang tersebut tidak ada sekolah yang rusak," katanya.

Dia berharap, pemerintah kota bisa lebih kreatif dan rajin untuk meminta bantuan pemerintah provinsi dan pusat dalam menangani masalah ini, hingga percepatan perbaikan ruang sekolah yang rusak itu bisa dilakukan.

Sebab, tutur dia, pada tahun ini disebutkan dinas pendidikan kota setempat pada pihaknya, Banjarmasin hanya mendapat Rp10 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk melakukan perbaikan ruang kelas ini, dan pengunaannya langsung kesekolah.

"Harus lebih giat lagi melakukan lobi pusat agar dana DAK untuk ini bisa lebih besar lagi, kita yakin untuk pendidikan ini, pemerintah pusat akan sangat mendukung," katanya.


Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018