Paringin, (Antaranews Kalsel) - Mengintip Rencana Pencegahan dan Peningkatan Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) dalam rencana pembangunan "Bumi Sanggam" julukan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, di masa periode kepemimpinan pasangan H Ansharuddin - H Syaifullah.

Sejak menjabat sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Balangan periode 2016 - 2021, H Ansharuddin dan H Syaifullah, melanjutkan berbagai upaya pembangunan, baik di bidang ekonomi, pendidikan, infrastuktur, keagamaan dan lain sebagainya.

Program tersebut, sebagaimana tercantum dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Balangan Tahun 2016-2021.

RPJMD tersebut,  merupakan yang ketiga setelah RPJMD Kabupaten Balangan Tahun 2005-2010 dan 2011-2015.

Ketiga RPJMD tersebut  saling keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain yang terangkum dokumen Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Balangan Tahun 2005-2025.

Penyusunan RPJMD yang dikawal oleh Bappeda Kabupaten Balangan telah berpedoman kepada RPJPD Kabupaten Balangan 2005-2025, RTRW Kabupaten Balangan dan mengacu kepada Rancangan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021, serta RPJM Nasional tahun 2015-2019.

Secara mandiri, RPJMD Kabupaten Balangan Tahun 2016-2021 mengandung jiwa dan semangat Visi-Misi Pasangan Bupati Balangan terpilih untuk periode Tahun 2016-2021.

Materi penjabaran visi-misi Bupati tersebut juga sudah dimusyawarahkan melalui forum Musrenbang RPJMD Kabupaten Balangan Tahun 2016-2021 pada tanggal 16 Mei 2016 di Paringin.

Dengan telah tersusunnya RPJMD Kabupaten Balangan Tahun 2016-2021 tersebut maka tujuan, sasaran, indikator sasaran, program, kegiatan serta indikator capaian kinerja, dapat ditetapkan secara lebih objektif dan integrative mencakup seluruh SKPD di Kabupaten Balangan.

Pengerahan semua kemampuan dengan melibatkan semua pihak terkait akan dapat lebih mewujudkan keterpaduan guna menciptakan sinergi.

Disebutkan Bupati Balangan, H Ansharuddin beberapa waktu lalu, bahwa kita sudah memasuki dinamika pembangunan yang cukup kompleks sebagai dampak dari globalisasi, serta masuknya Indonesia ke dalam era perdagangan bebas dan pasar bebas asean atau MEA.

Permasalahan pembangunan saat ini juga semakin rumit. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Balangan untuk berpacu menjadi lebih maju dalam meningkatkan kinerja pembangunan.

Sementara, pembangunan Kabupaten Balangan ke depan dititik beratkan pada pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan, pengembangan perekonomian daerah, membangun sektor-sektor unggulan.

Selain itu, meningkatkan daya saing daerah dengan pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan, serta mengoptimalkan sumberdaya lokal secara lebih optimal dengan kondisi daerah yang kondusif.

Mewujudkan hal tersebut, diperlukan pemikiran dan pemahaman yang positif dalam membangun konsep dan strategi pembangunan secara lebih terarah, terpadu, serta bersinergi antar sektor.

"Oleh karena itu, perlu saya tekankan untuk saling berkoordinasi, saling berdiskusi, saling berbagi saran dan pendapat, serta dapat memilah kegiatan mana saja yang membutuhkan bantuan dan keterlibatan sektor atau dari SKPD lain agar integrasi pembangunan dapat berjalan secara lebih optimal," harapnya.

Lebih lanjut disampaikan, paradigma perencanaan pembangunan, mulai tahun 2017 mengalami perubahan, di mana pada tingkat pusat sesuai dengan arahan  Presiden RI Joko Widodo bahwa pemikiran 'money follow function' harus diubah menjadi 'money follow program'.

Yaitu pprogram yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dengan maksud bahwa, program yang disusun harus lebih berorientasi pada manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan daerah.

Serta, tidak semua tugas dan fungsi harus dibiayai secara merata. Oleh karena itu perlu pemangkasan terhadap program yang secara nomenklatur tidak jelas dan tidak memiliki nilai manfaat bagi rakyat.

Beberapa program tersebut berdasarkan data Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Pemerintah Kabupaten Blaangan, yang dinilai akan berpihak kepada masyarakat.

Meliputi pembangunan potensi daerah dengan peningkatan pembangunan infrastruktur, kemudian pelayanan infrastruktur. Yang meliputi Air Bersih/Minum, Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Air Limbah.

Foto Ilustrasi Sempadan Sungai di wilayah Terminal Kecamatan Paringin, ibukota Kabupaten Balangan

Penyusunan dan perencanaan dalam pembuatan Baseline Kawasan Permukiman Kota dan Permukiman Kumuh Kabupaten Balangan, sebagai bagian dari rencana pembangunan dan pengembangan, meliputi Kelurahan Paringin Kota, Keluarahan Paringin Timur dan Kelurahan Paringin Selatan, yang mengelilingi Kecamatan Paringin sebagai pusat ibukota Kabupaten Balangan.

Dalam kasus tersebut masih banyak terdapat  pemukiman yang berada di wilayah bantaran sungai, sehingga sering terkena dampak banjir. Dibeberapa titik, mayoritas material bangunan berupa kayu dan atap seng, sehingga rawan terjadi kebakaran.

Terdapat pula titik bangunan permukiman tidak teratur dan bangunan tidak layak huni. Terdapat jalan lingkungan dengan perkerasan beton yang sudah mulai rusak. Jalan lingkungan dengan konstruksi buruk. Jalan lingkungan terdapat perkerasan tanah dan ada jalan lingkungan yang sempit.

Dilanjutkan dengan minimnya drainase lingkungan yang tidak mengalir, terputus, dan tertutup ruas jalan lingkungan. Serta beberapa titik terdapat genangan limbah masyarakat akibat tidak adanya sistem pengelolaan limbah.

Terkait pengelolaan sampah, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, masih banyak sampah yang menutup drainase, gerobak sampah dan kondisi tempat pembuangan sampah yang tidak terawat.

Selain itu, juga kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat kurangnya ketersediaan lahan di lingkungan hunian masyarakat.

Pada tahap penanganan, akan ditingkatkan dan dibangun jalan lingkungan yang lebih baik dan layak serta drainase lingkungan pemukiman, yang saat ini telah berlangsung.

Pembangunan Ruang Terbuka Publik, "Taman Sehati" yang sudah rampung, MCK Komunal, septic Tank Komunal yang sekarang lagi di laksanakan di berbagai titik.

Penyediaan sarana dan prasarana persampahan, mulai dari bak sampah, gerobak, fasilitas pengelolaan sampah dan penyediaan jalan yang dapat dilalui oleh gerobak sampah, serta tempat pembuangan sampah akhir dilengkapi pengelolaan sampah berupa bank sampah dan lain sebagainya.

Peningkatan Pos Pemadam Kebakaran, baik skala kecil, hingga perlengkapan keamanan para relawan pemadam kebakaran yang akan terus ditingkatkan.

Foto Ilustrasi di wilayah Terminal Kecamatan Paringin, ibukota Kabupaten Balangan

Dan yang paling ditunggu oleh masyarakat banyak adalah pengembalian fungsi sempadan sungai menjadi jalan inpeksi dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Koridor Sempadan Sungai, serta rencana pembangunan jembatan kembar Paringin.

Jika semua dapat terlaksana, maka akan selaras dengan cita-cita Nawacita pemerintah pusat, yaitu pembangunan dari wilayah pinggiran, serta akan sesuai pula dengan RPJM Nasional tahun 2015-2019 pemerintahan Presiden RI Joko Widodo-Jusuf Kalla .


Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018