Rantau, (Antaranews Kalsel) - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, bahwa di tahun 2017 Kabupaten Tapin bebas dari penderita difteri yang saat ini cukup meresahkan masyarakat.


Ditemui diruang kerjanya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tapin Hj Nining K mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan adanya pasien difteri di Kabupaten Tapin, Rabu (20/13).

"Hingga saat ini, Tapin masih aman dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae atau lebih dikenal dengan difteri," ujarnya.

Namun menurut Nining walaupun belum ada, Dinas Kesehatan, RSUD Datu Sanggul Rantau dan fasilitas kesehatan lainnya tetap waspada akan penyakit yang bisa menyebabkan kematian pada siapa saja dan terutama anak-anak.

"Kemaren sempat ada laporan adanya gejala difteri, namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata negatif," ujarnya lagi.

Tambahkannya, bahwa penyakit Defteri ini tergolong cepat, oleh karena itu, disarankan kepada masyarakat untuk segera melakukan imunisasi sebagai pencegahan awal.

"Apabila ada gejala seperti demam dan menggigil, sakit dab timbul selaput pada tenggorokan, dan sulit dalam bernafas, maka segera lakukan pemeriksaan ke Puskesmas terdekat, karena itu gejala difteri," ujarnya lagi.

Dijelaskannya, langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin. Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DTP. Vaksin ini meliputi difteri dan tetanus.

Oleh sebab itu ia berharap agar masyarakat Tapin bisa mengikutkan anaknya agar ikut imunisasi secara lengkap dan imunisasi sendiri tidak dipungut biaya yang dilaksanakan di sekolah-sekolah atau fasilitas kesehatan lainnya.

"Jangan takut untuk imunisasi anak-anak anda, karena itu bisa mencegah segala penyakit," katanya.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Muslim mengatakan bahwa pihaknya sudah dua kali menyampaikan surat edaran kepada kepala daerah se Kalsel, agar melakukan langkah-langkah pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat lebih dini.

Menurut Muslim, selain melakukan sosialisasi, pihaknya juga mengantisipasi potensi masuknya wabah difteri melalui pintu masuk darat, laut dan udara ke Kalsel dengan memperketat pemeriksaan warga yang masuk, terutama yang datang dari daerah KLB difteri.

Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017