Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) HAchmad Fikry mendampingi Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor membuka serta melepas peserta Bambo Rafting (Balanting Paring), di Loksado, Kabupaten HSS.
H Sahbirin Noor, di Loksado, Minggu (17/12), mengaku bangga dan sangat mengapresiasi atas upaya Bupati HSS beserta jajarannya dalam memajukan pariwisata dengan penyelenggaraan Festival Loksado 2017 ini.
"Keberhasilan dalam memajukan dan meningkatkan pariwisata dampaknya sangat positif dan multi efek, baik secara ekonomi maupun dari aspek-aspek lainnya,"katanya, saat memberikan sambutan di di Objek Wiswata Alam Roh Tujuh, di Desa Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS.
Ia mencontohkan, seperti terbukanya lapangan kerja baru, berkembangnya UKM dan produk kerajinan daerah, kegiatan ini perlu terus dilestarikan bahkan perlu dikembangkan menjadi pesona Indonesia dari Kalsel khususnya HSS.
Kepala Bidang Destinasi dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten HSS Moh Zakir, mengatakan, Bamboo Rafting ikuti sebanyak 100 tim, di mana dalam satu lanting diisi lima orang, terdiri dari tiga peserta, dan dua joki.
Dijelaskan dia, pelaksanaan Festival Loksaado telah terlaksana dengan baik dan lancar diikuti ratusan tim peserta, dan para peserta yang telah mengikuti eventi mengaku tidak jera, bahkan berniat bila ada event serupa akan datang lagi.
“Alhamdulillah, sambutan dan antusias peserta baik yang datang baik dari lokal hingga dari luar daerah patut disyukuri, sehingga bisa mempromosikan secara langsung event parasiwisata yang ada di kawasan Loksado, dan makin dikenal di tingkat Nasional bahkan Internasional,â€katanya.
Bambo Rafting sendiri merupakan salah satu rangkaian acara dari Festival Loksado yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS, dan telah menjadi agenda pariwisata daerah setiap tahunnya, untuk tahun ini juga untuk memeriahkan Hari Jadi ke-67 tahun Kabupaten HSS.
Pelepasan peserta Bambo Rafting ditandai dengan pemotongan bambu kuning, dan pengibaran bendera start oleh Gubernur Kalsel didampingi Bupati HSS dan perwakilan dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI).
Suasana Loksado semakin meriah dengan ditampilkannya penampilan-penampilan budaya khas dari masyarakat Dayak Meratus Loksado yang menambah antusias peserta dalam acara Festival Loksado 2017.
Ratusan lanting telah disediakan panitia dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten HSS untuk peserta, termasuk untuk rombongan Gubernur Kalsel yang memboyong perwakilan pejabat dari setiap SKPD di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.
Bupati HSS H Achmad Fikry, mengatakan, sangat bersyukur dengan terlaksananya dengan maksimal kegiatan Festival loksado tahun ini, terutamanya banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan.
"Persiapan kita juga lebih maksimal apalagi Gubernur Kalsel sangat mendukung dengan kegiatan ini, hal ini memotivasi kita untuk meningkatkan lagi kegiatan festival loksado, baik dari bentuk acara dan pesertanya yang diharapkan bisa dari tingkat nasional hingga mancanegara,"katanya.
Begitupun menurut dia, ke depannya untuk pelaksanaan akan disesuai dengan kondisi alam dan festival ini tidak harus dilaksanakan di Bulan Desember, mengingat rata-rata di akhir tahun merupakan musim penghujan sehingga kondisi air perlu diperhitungkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
H Sahbirin Noor, di Loksado, Minggu (17/12), mengaku bangga dan sangat mengapresiasi atas upaya Bupati HSS beserta jajarannya dalam memajukan pariwisata dengan penyelenggaraan Festival Loksado 2017 ini.
"Keberhasilan dalam memajukan dan meningkatkan pariwisata dampaknya sangat positif dan multi efek, baik secara ekonomi maupun dari aspek-aspek lainnya,"katanya, saat memberikan sambutan di di Objek Wiswata Alam Roh Tujuh, di Desa Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS.
Ia mencontohkan, seperti terbukanya lapangan kerja baru, berkembangnya UKM dan produk kerajinan daerah, kegiatan ini perlu terus dilestarikan bahkan perlu dikembangkan menjadi pesona Indonesia dari Kalsel khususnya HSS.
Kepala Bidang Destinasi dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten HSS Moh Zakir, mengatakan, Bamboo Rafting ikuti sebanyak 100 tim, di mana dalam satu lanting diisi lima orang, terdiri dari tiga peserta, dan dua joki.
Dijelaskan dia, pelaksanaan Festival Loksaado telah terlaksana dengan baik dan lancar diikuti ratusan tim peserta, dan para peserta yang telah mengikuti eventi mengaku tidak jera, bahkan berniat bila ada event serupa akan datang lagi.
“Alhamdulillah, sambutan dan antusias peserta baik yang datang baik dari lokal hingga dari luar daerah patut disyukuri, sehingga bisa mempromosikan secara langsung event parasiwisata yang ada di kawasan Loksado, dan makin dikenal di tingkat Nasional bahkan Internasional,â€katanya.
Bambo Rafting sendiri merupakan salah satu rangkaian acara dari Festival Loksado yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS, dan telah menjadi agenda pariwisata daerah setiap tahunnya, untuk tahun ini juga untuk memeriahkan Hari Jadi ke-67 tahun Kabupaten HSS.
Pelepasan peserta Bambo Rafting ditandai dengan pemotongan bambu kuning, dan pengibaran bendera start oleh Gubernur Kalsel didampingi Bupati HSS dan perwakilan dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI).
Suasana Loksado semakin meriah dengan ditampilkannya penampilan-penampilan budaya khas dari masyarakat Dayak Meratus Loksado yang menambah antusias peserta dalam acara Festival Loksado 2017.
Ratusan lanting telah disediakan panitia dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten HSS untuk peserta, termasuk untuk rombongan Gubernur Kalsel yang memboyong perwakilan pejabat dari setiap SKPD di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.
Bupati HSS H Achmad Fikry, mengatakan, sangat bersyukur dengan terlaksananya dengan maksimal kegiatan Festival loksado tahun ini, terutamanya banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan.
"Persiapan kita juga lebih maksimal apalagi Gubernur Kalsel sangat mendukung dengan kegiatan ini, hal ini memotivasi kita untuk meningkatkan lagi kegiatan festival loksado, baik dari bentuk acara dan pesertanya yang diharapkan bisa dari tingkat nasional hingga mancanegara,"katanya.
Begitupun menurut dia, ke depannya untuk pelaksanaan akan disesuai dengan kondisi alam dan festival ini tidak harus dilaksanakan di Bulan Desember, mengingat rata-rata di akhir tahun merupakan musim penghujan sehingga kondisi air perlu diperhitungkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017